Muna Barat – Sungai Lasama yang biasanya tenang mendadak menjadi arena duel hidup dan mati. Tukar Bin Mboroto (36), seorang nelayan asal Desa Lasama, Kecamatan Tiworo Kepulauan (Tikep), Kabupaten Muna Barat, nyaris menjadi santapan reptil buas setelah diserang seekor buaya pada Senin (17/3) pagi.
Namun, nyali dan ketangguhannya berhasil mengubah takdir: ia selamat setelah pertarungan sengit melawan sang predator.
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 05.30 WITA. Pagi itu, Tukar berjalan sendirian menuju sungai, hanya berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya, untuk membuang hajat. Setelah selesai, ia berpindah ke bagian sungai yang lebih dalam untuk membersihkan diri.
Tak disangka, dari dalam air yang keruh, sosok bayangan besar melesat cepat; rahang buaya menerkam betis kirinya dengan kekuatan mengerikan.
Tukar tersentak, namun insting bertahannya langsung bekerja. Dengan tangan kanan, ia mencengkeram akar kayu yang menjulur ke sungai, sementara tangan kirinya melayangkan pukulan ke mata sang buaya. Pukulan demi pukulan mendarat, hingga akhirnya rahang besi itu terpaksa melepasnya.
Sang pemangsa mundur ke dalam kegelapan sungai, sementara Tukar yang terluka bergegas kembali ke rumah dengan betis berlumuran darah.
Keluarga yang panik segera membawanya ke RSUD Muna Barat. Ia tiba di rumah sakit sekitar pukul 06.40 WITA dan langsung mendapat perawatan medis atas luka robek yang cukup dalam.
Kapolsek Tikep, IPTU Jufri, membenarkan insiden tersebut dan mengimbau warga agar lebih waspada saat beraktivitas di sungai.
“Kami meminta masyarakat, khususnya di sekitar Kali Lasama dan Kali Kambara, untuk waspada. Jangan beraktivitas sendirian di sungai, terutama pada pagi atau sore hari, karena buaya bisa menyerang kapan saja,” ujar IPTU Jufri.
Polisi telah mendatangi lokasi kejadian serta memeriksa kondisi korban di rumah sakit. Hingga kini, warga setempat diingatkan untuk tetap berhati-hati agar tragedi serupa tidak kembali terjadi.
Editor: Denyi Risman