Berita  

Transfer Pengetahuan di VDNIP Berhasil, Banyak TKL Gantikan Peran TKA

Para tenaga kerja di kawasan PT VDNIP di Morosi. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Salah satu program yang terus dikembangkan oleh PT VDNIP selama berinvestasi di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk para pekerjannya adalah transfer knowledge atau trasnfer ilmu pengetahuan.

Dimana, kemampuan dalam menjalankan pabrik smelter yang dikuasai oleh Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China diajarkan kepada para Tenaga Kerja Lokal (TKL).

Untuk mengefektivkan proses transfer ilmu itu, salah satu perusahaan pemurnian nikel terbesar di Indonesia Timur itu mengirim ratusan TKL-nya untuk belajar teknologi medern pengoperasiab smelter ke China.

Program itu membuahkan hasil, dimana diketahui, sudah banyak TKL yang menggantikan peran TKA China di PT VDNIP.

Hal tersebut diungkapkan Head of Human Resources Kantor Pusat VDNIP, Arys Nirwana.

Arys menyebut sudah banyak TKL yang menjadi ujung tombak perusahaan menggantikan TKA China dalam mengoperasikan smelter.

“Sudah ada beberapa karyawan lokal yang menjadi ahli di beberapa unit kerja, itu terus dilakukan salah satunya mengirim tenaga kerja lokal ke China untuk belajar tentang teknologi smelter, dan sekarang telah berada di posisi strategis,” kata Arys, Sabtu (21/1).

Arys menyebut, ada puluhan ribu tenaga kerja yang sudah diserap oleh PT VDNIP selama awal beroperasi hingga saat ini. Dan kabar baiknya, sekitar 85 persen adalah tenaga kerja lokal Sulawesi Tenggara.

“Total karyawan kami sekitar 24.326. Dimana 85 persen dari total pekerja kami merupakan TKL dari Sultra,” tegasnya.

Apa yang telah dilakukan PT VDNIP diapresiasi Wakil Menteri (Wamen) Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Alfriansyah Noor saat berkunjung ke kawasan Induatri Morosi, Sabtu (21/1).

Dengan penyerapan jumlah tenaga kerja lokal yang fantastis tersebut, Wamen meminta agar menjadikan PT VDNIP sebagai rumah yang harus dijaga karena telah memberikan manfaat besar untuk masyarakat.

“Perusahaan ini sudah sangat banyak menyerap tenaga kerja dan banyak memberikan manfaat, jadi yang selama ini informasi lebih banyak TKA itu hoax, buktinya sudah puluhan ribu tenaga kerja lokal di sini,” kata Alfriansyah.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!