News  

Uang Tunai Beredar di Sultra Tembus Rp 701 M saat Pemilu, Ini Penjelasan BI

Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sultra. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat uang yunai yang beredar di Bumi Anoa tembus Rp 701 miliar.

Penarikan maupuan peredaran uang itu tercatat paling banyak terjadi pada periode 1 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024.

Dimana diketahui, Pemilu 2024 dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Apakah meningkatnya peredaran uang tunai ada kaitanya dengan Pemilu, BI memberi jawaban.

“Kita tidak harus menyebut bahwa itu adalah sebagai dampak dari (Pemilu), tapi kalau kita lihat berdasarkan dari penarikan perbankan itu cukup besar untuk uang tunai,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Doni Septadijaya dikutip dari Portal.id.

Doni menjelaskan, bahwa kebutuhan uang tunai pada awal tahun 2024 yang cukup besar itu jauh dari proyeksi BI Sultra.

Doni kembali menegaskan bahwa penarikan uang tunai yang terjadi di perbankan di seluruh wilayah Bumi Anoa ini bukan semata-mata karena kebutuhan agenda nasional terkait penyelenggaraan pesta demokrasi.

Ada kegiatan-kegiatan lain yang mempengaruhi salah satunya pemenuhan pembayaran gaji AS yang di tahun 2023 tertunda dan ditarik pada Februari 2024 ini.

“Terus yang kedua anggaran KPU tiba-tiba ditarik melalui perbankan dengan menggunakan uang tunai,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa berdasarkan proyeksi pada awal 2024 ini terdapat beberapa agenda nasional yang diperkirakan masyarakat membutuhkan uang tunai persis seperti tahun 2023 sebesar Rp 1,5 triliun.

Proyeksi BI ini sebenarnya satu siklus dalam tahun 2024 di mana di bulan Januari, Februari dan Maret, April ini akan banyak kegiatan program nasional.
“Yang pertama itu ada Imlek, terus ada Pemilu, nanti ada Ramadhan, dan nanti ada Idul Adha,” ucap Doni

Dia mengungkapkan bahwa jumlah penarikan uang tunai yang cukup besar itu mampu dipenuhi oleh KPw BI Sultra. Sebab, kas khasanah BI Sultra cukup besar, sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Sultra.

“Ini yang tidak kita antisipasi, namun kita bisa penuhi karena memang kebutuhan uang di Sulawesi Tenggara ini relatif Bank Indonesia mampu untuk memenuhinya,” sebutnya.

Doni menyampaikan bahwa meski telah dilakukan penarikan uang tunai yang cukup besar, pihaknya mendapat laporan dari perbankan di seluruh daerah bahwa uang tunai yang beredar itu perlahan-lahan sudah kembali masuk ke perbankan.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!