Berita  

Upaya Pemprov Promosikan Mahakarya Tenun Lokal Sulawesi Tenggara

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, secara resmi membuka acara Sultra Tenun Karnaval 2024 yang digelar di Lapangan Eks MTQ Kendari pada Sabtu (7/12). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, secara resmi membuka acara Sultra Tenun Karnaval 2024 yang digelar di Lapangan Eks MTQ Kendari pada Sabtu (7/12).

Sultra Tenun Karnaval 2024 ini mengusung tema Beauty of Culture Southeast Sulawesi yang menggambarkan keindahan seni dan budaya, utamanya dalam ragam motif tenun yang dihasilkan oleh Penenun lokal Sultra.

Acara diawali dengan laporan Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli Harli Tombili yang menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung dalam acara ini. Ia menambahkan pentingnya acara ini dalam upaya mempromosikan kekayaan budaya Sultra, khususnya dalam bidang tenun.

Setelah laporan tersebut, Pj Gubernur Andap Budhi Revianto dengan resmi membuka acara STK 2024.

Dalam sambutannya, Pj Gubernur menyampaikan rasa bangga dan harapan besar terhadap perkembangan budaya Sultra. Ia mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen dalam memelihara dan mempromosikan keindahan tenun Sultra.

“Tenun Sultra bukan hanya sekadar kain yang dipintal dari benang, pembuatan dan pewarnaannya masih menggunakan bahan alami. Tenunan khas Sultra begitu mempesona dengan ragam corak yang menggambarkan budaya masing – masing kabupaten kota yang ada,” kata Andap.

“Tenunan khas Sultra merupakan mahakarya seni yang luar biasa, yang mengandung nilai budaya, pengetahuan, lingkungan dan keterkaitan dengan alam serta masyarakat Sultra,” sambungnya.

Pj Gubernur juga mengajak masyarakat untuk lebih intens dalam mempromosikan tenun khas Sultra agar dikenal lebih semakin luas, bahkan lebih mendunia. Ia berharap tenun khas Sultra bisa dikenal layaknya fenomena budaya global seperti Japanese Wave, ataupun Korean Wave.

“Mari kita gelorakan pawai budaya ini agar tenun khas Sultra dapat menjadi pilihan gaya bagi semua kalangan, baik tua maupun muda, serta lebih diakui di pasar nasional maupun internasional,” tambahnya.

Andap menyatakan keyakinannya bahwa STK akan memiliki potensi untuk semakin berkembang menjadi acara besar, seperti Jember Fashion Carnival atau Solo Batik Carnival.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak, termasuk mitra budaya untuk memperkuat dampak acara ini, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Di penghujung sambutannya, Pj Gubernur mengucapkan selamat kepada seluruh peserta, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sultra, Ketua Dekranasda dan Ketua DWP Kabupaten/Kota se-Sultra, instansi vertikal, desainer, perancang busana, pelajar, asosiasi, dan komunitas kriya tenun se-Sultra.

Setelah pembukaan resmi, rangkaian acara Sultra Tenun Karnaval 2024 dimulai dengan Pawai Budaya pada Sabtu siang, (7/12). Karnaval budaya ini menampilkan kekayaan budaya Sultra dalam bentuk kostum tenun yang memukau, melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat daerah, TNI, Polri, serta komunitas dan instansi vertikal, semakin memperlihatkan keragaman budaya yang dimiliki Sultra.

Pada malam harinya, acara dilanjutkan dengan Karnaval dan Fashion Show Tenun Khas Daerah yang melibatkan perwakilan dari kota kabupaten di seluruh Sultra. Peragaan busana ini menampilkan karya desainer lokal dengan koleksi tenun khas Sultra yang didesain dengan sentuhan modern.

Koleksi-koleksi ini memadukan tradisi dan tren masa kini, menginspirasi penonton untuk mengapresiasi warisan budaya melalui fesyen.

Selain itu, pada 6 hingga 7 Desember 2024 lalu, bertempat di salah satu hotel di Kendari, digelar Pameran Produk Unggulan Daerah. Pameran ini memperkenalkan berbagai produk unggulan Sultra, termasuk kerajinan tenun khas Sultra, seni, dan produk lokal lainnya. Acara ini menjadi wadah bagi para pelaku industri kreatif untuk memamerkan hasil karya mereka kepada masyarakat luas.

Puncak acara Sultra Tenun Karnaval 2024 ini diharapkan dapat menjadi acara tahunan yang ikonik di Sultra, yang tidak hanya memperkenalkan dan lebih mempopulerkan tenun khas Sultra. STK 2024 juga diharapkan dapat memperkuat identitas budaya daerah yang kaya akan nilai tradisi dan seni, serta memperlihatkan keragaman warisan budaya Sultra kepada masyarakat dan dunia luar.


Editor: Denis Risman

error: Content is protected !!