Kendari – Usman Rianse, mantan Rektor Universitas Halu Oleo (2007 hingga 2016) dan tokoh berpengaruh di bidang pendidikan, secara resmi mengumumkan pencalonannya sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pemilihan 2024 mendatang.
Keputusan ini didorong oleh keinginannya untuk melayani masyarakat dengan mengembalikan esensi politik sebagai ladang pengabdian, bukan sekadar tempat mencari nafkah.
Dalam konferensi pers yang digelar di Kendari, Sabtu (27/7) Usman menegaskan bahwa politik bagi dirinya adalah tentang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Politik adalah lapangan pengabdian, bukan lapangan kerja” ujar Usman, menyampaikan keyakinannya bahwa seorang pemimpin harus berfokus pada pelayanan publik, bukan kepentingan pribadi.
Pria yang saat ini menjabat rektor di Universitas Karya Persada Muna (UKPM) ini mengkritisi fenomena yang ia pandang sebagai tidak sehat dalam politik saat ini, di mana banyak yang terfokus pada kekuatan finansial dan dominasi partai.
“Kemampuan dan pengalaman kerja seringkali tidak lagi menjadi pertimbangan utama, melainkan siapa yang memiliki uang dan kekuasaan,” ujarnya. Ia merasa perlu tampil sebagai sosok yang menentang tren tersebut.
“Pada tahun 2024 ini, saya melihat fenomena yang harus kita sadari. Tidak boleh lagi kita terjebak dalam pandangan yang salah. Saya ingin menunjukkan bahwa siapa pun, meski tanpa dukungan finansial besar, bisa berpartisipasi dalam politik,” tambahnya.
Dalam upayanya untuk maju dalam panggung politik, Usman telah berkomunikasi intens dengan beberapa partai politik serta calon gubernur potensial seperti Tina Nur Alam, Andi Sumangerukka, dan Ruksamin.
“Ada partai yang sudah mengajak saya untuk bergabung, tapi saya masih mempertimbangkan pilihan saya,” ungkapnya.
Usman, Pria kelahiran Kafofo, 4 Februari 1962, menegaskan bahwa keputusan mengenai pasangannya masih terbuka dan ia mengandalkan doa serta takdir dalam proses ini.
Usman juga menyoroti pentingnya melanjutkan program-program pembangunan yang sudah ada di Sultra.
“Saya tidak akan datang dengan visi baru, tetapi lebih pada melanjutkan dan menyempurnakan apa yang sudah ada,” jelasnya. Ia percaya bahwa kesinambungan dalam kebijakan, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi, sangat penting untuk kemajuan daerah.
Dengan latar belakang yang kuat dalam pendidikan dan komitmen terhadap pengabdian, Usman Rianse berusaha membawa angin segar ke dalam dunia politik yang kerap kali dikotori oleh praktik pragmatisme dan uang. Apakah semangat pengabdian ini akan mendapatkan tempat dalam hati pemilih Sultra? Hanya waktu yang akan menjawab.
Laporan: Denyi Risman