Kendari – Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara (KBST) melaksanakan sosialisasi salah satu program prioritas, yaitu Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) kepada dua perusahaan besar yang bergerak di bidang tambang nikel, yaitu PT VDNI dan PT OSS.
Dua perusahaan besar yang berada di wilayah Morosi, Konawe ini berlokasi dalam satu kawasan wilayah industri dengan nama Virtue Dragon Nickel Industry Park (VDNIP).
Kedatangan rombongan KBST disambut baik oleh Agus Wahyudi selaku Penanggung Jawab Teknik dan Lingkungan (PTL) PT VDNI, Mus selaku Penanggung Jawab Tenaga Kerja Asing (TKA), dan Roni Syukur selaku Penanggung Jawab Teknik dan Lingkungan (PTL) PT OSS. Selain itu, hadir pula staf HRD PT VDNI dan beberapa staf yang ada di dua perusahaan tersebut.
Dalam kesempatan ini, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara Uniawati menyampaikan bahwa program BIPA disosialisasikan agar para karyawan asing yang bekerja di dua perusahaan ini dapat diberi pengetahuan dan pemahaman tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
“Sebagai UPT dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kantor Bahasa Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki tugas utama dalam pengutamaan bahasa Indonesia di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara,” katanya.
“Dengan adanya rencana program BIPA di kawasan industri perusahaan tambang nikel yang memiliki banyak karyawan asing, pengutamaan bahasa Indonesia tentunya menjadi wajib dilaksanakan. Kami menawarkan program pengajaran BIPA dengan model kerja sama. Kantor bahasa akan menyediakan pembelajar, sedangkan perusahaan menyiapkan pemelajarnya, yaitu karyawan asing yang menjadi pegawai di lingkungan PT VDNIP,” sambungnya.
Dalam hal pembelajaran, di kawasan industri PT VDNIP sudah memiliki training center bagi para pegawainya dalam mengembangkan berbagai keahlian, termasuk keahlian berbahasa Indonesia bagi karyawan asing.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Mus bahwa semua karyawan asing mendapatkan kelas berbahasa dan peningkatan kompetensi.
“Kami telah menyediakan training center yang telah dilengkapi dengan berbagai alat peraga pendukung dan bahkan perpustakaan pun kami sediakan. Meskipun belum lengkap dan belum dimanfaatkan dengan maksimal, fasilitas tersebut akan lebih bermanfaat lagi jika ada kolaborasi dengan kantor bahasa, khususnya dalam hal pembelajaran bahasa Indonesia,” ujar Mus selaku Penanggung Jawab TKA di dua perusahaan tersebut.
Selain itu, dua perusahaan ini menyambut dengan sangat baik berbagai masukan dan rencana kerja sama yang KBST tawarkan. Kenyataan ini sangat berbeda dengan isu-isu yang beredar di masyarakat bahwa perusahaan ini sangat tertutup dan susah untuk dijangkau.
Dua perusahaan ini menyatakan bahwa akan selalu mendukung dan menyambut baik program yang akan dilaksanakan pemerintah, terlebih dalam hal pengutamaan bahasa Indonesia bagi penutur asing.
Selain program BIPA, Kepala KBST juga menjelaskan bahwa ada program Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) bagi karyawan asing yang ada di lingkungan PT VDNIP. Program UKBI ini bisa dijadikan tolok ukur kemampuan berbahasa Indonesia bagi karyawan yang ada di kawasan industri PT VDNIP.
Editor: Wiwid Abid Abadi