Kendari – Warga Landono dan Mowila, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) memblokir jalan provinsi dengan menebang pohon dan membakar ban bekas pada Senin (21/11).
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi, merespon aksi tersebut. Dia mengatakan bahwa untuk perbaikan jalan tersebut dianggarkan tahun depan.
“Saya kira itu biasalah. Toh kita sendiri memberikan anggaran kan tidak sewenang-wenang, setiap tahun hanya dua kali. Kalau namanya jalan kan tidak mungkin di (APBD) perubahan, ya (APBD) 2023 kita sudah anggarkan,” kata Ali Mazi ditanya wartawan soal aksi warga tersebut.
Ali Mazi mengatakan, aksi blokir jalan seharusnya tak perlu dilakukan warga, sebab jalan tersebut merupakan fasilitas umum, jika warga ingin diperbaiki bisa menyampaikan secara tertulis.
“Untuk apa diblokir itu, kan mengganggu, itu kan jalan raya, fasilitas umum, dilewati masyarakat, nda perlu. Kalau misalnya menyampaikan ke pemerintah, sampaikan secara tertulis melalui bupati menyampaikan ke gubernur bahwa jalan mereka minta diaspal,” katanya.
Ketua DPW NasDem Sultra ini juga bilang bahwa perhatian terhadap perbaikan tidak bisa hanya dilakukan di satu daerah saja, namun harus merata.
“Kita kan 17 kabupaten kota, tidak bisa kita perhatikan hanya satu daerah, semua kita perhatikan, namu kalau jalan itu sudah parah, pasti kita perhatikan, Inshaallah 2023 ini. Anggaran ada,” katanya.
“Saya bilang tadi, anggaran itu juga tidak bisa kita monopoli, harus semua daerah merasakan, kalau jalannya rusak, ya kita perbaiki,” sambungnya.
Untuk itu, Gubernur Ali Mazi mengimbau agar tak melakukan pemblokiran jalan karena merupakan pidana.
“Saya mengimbau jangan blokir jalan, tidak baik, pidana itu, tidak boleh, itu jalan raya, bukan jalan pribadi, nanti ditangkap polisi gimana,” pungkasnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi