Kendari – Dalam sebuah prosesi megah di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara, 16 Ketua Tim Penggerak PKK resmi dilantik, Rabu (12/03). Mereka, para istri kepala daerah, kini mengemban tugas sebagai motor penggerak kesejahteraan keluarga di daerah masing-masing.
Namun, di tengah gemerlapnya pelantikan ini, satu kursi tampak kosong, yakni Buton Tengah tak hadir dalam daftar mereka yang dilantik.
Alasan absennya Buton Tengah bukan tanpa sebab. Kabupaten ini masih terjebak dalam bayang-bayang sengketa Pilkada yang baru saja diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Meski pasangan Azhari dan Adam Basan telah dinyatakan menang pada 24 Februari 2025, hingga kini mereka belum dilantik sebagai bupati dan wakil bupati definitif. Tanpa pemimpin definitif, tak ada pula Ketua TP PKK yang bisa dikukuhkan.
Di hadapan para ketua yang baru saja menerima amanah, Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, menegaskan bahwa peran mereka bukan sekadar jabatan seremonial.
“Saya berharap pelantikan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan awal dari sebuah amanah dan tanggung jawab besar dalam menggerakkan pemberdayaan keluarga serta optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di tingkat desa dan kelurahan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ketua TP PKK Sultra, Arinta Nila Hapsari, menegaskan bahwa posisi yang mereka emban lebih dari sekadar nama dalam daftar organisasi.
“Peran Ketua TP PKK bukan hanya sekadar jabatan. Ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan sepenuh hati,” katanya tegas.
Selain berperan dalam pemberdayaan keluarga, Ketua TP PKK di setiap daerah juga dituntut untuk mengoptimalkan peran Posyandu.
Tak hanya sebagai pusat layanan kesehatan ibu dan anak, Posyandu kini memiliki tanggung jawab lebih luas dalam enam bidang standar pelayanan minimal (SPM) yang harus dijalankan, yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban, perlindungan masyarakat, serta kesejahteraan sosial.
Berikut adalah 16 Ketua TP PKK se-Sultra yang telah resmi dilantik:
1. Kota Kendari: Shintya Putri Anawula Sudirman
2. Konawe: Hania
3. Kolaka Timur: Hartini Azis
4. Konawe Utara: Wisra Wastawati
5. Kolaka: Andi Rizka Kusuma Wardani
6. Konawe Selatan: Nurlita Jaya
7. Kolaka Utara: Andi Nurhayani Nur Rahman
8. Konawe Kepulauan: Ucha Nidya Ramadhani
9. Bombana: Fatmawati Kasim Marewa
10. Baubau: Sitti Aryati Yusran
11. Buton: Maimuna Moko Syarifudin Saafa
12. Wakatobi: Eliati Haliana
13. Buton Selatan: Siti Norma Adios
14. Muna: Siti Leomo Bachrun
15. Buton Utara: Suhaemi Sudia
16. Muna Barat: Rhika Purwaningsih Darwin
Editor: Denyi Risman