Muna Barat – Sebuah video yang memperlihatkan seorang warga Muna Barat marah-marah di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Muna Barat menjadi perbincangan publik.
Dalam video tersebut, pria itu meluapkan amarah kepada sejumlah pegawai karena proses pengurusan administrasi yang dianggap sangat lambat.
Ia bahkan menyebut bahwa ada masyarakat yang harus menunggu hingga satu tahun untuk menyelesaikan urusan administrasi mereka, dengan berbagai alasan yang diberikan oleh pihak Disdukcapil.
Menanggapi hal ini, Kepala Disdukcapil Muna Barat, Burhanuddin, pada Senin (23/9), menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui dan menonton video tersebut.
“Saya sudah lihat video ini tadi sore. Dalam pelayanan publik, dari 100 orang yang dilayani, mungkin ada 1 atau 2 yang merasa tidak puas,” ujarnya.
Burhanuddin memastikan bahwa pihaknya segera akan menangani masalah tersebut. Ia juga menduga bahwa permasalahan yang dihadapi warga tersebut bisa jadi terkait dengan data yang bermasalah.
“Insyaallah, kita akan segera menangani hal seperti ini. Semoga yang bersangkutan datang besok agar masalahnya bisa kami selesaikan,” tambahnya.
Faktor Eksternal Jadi Kendala Utama
Terkait keterlambatan layanan administrasi, Burhanuddin menjelaskan bahwa ada beberapa faktor eksternal yang sering kali menjadi penyebab utama.
“Biasanya, jaringan komunikasi data (jarkomdat) yang bermasalah. Kadang server kami juga drop karena listrik yang sering mati nyala,” jelasnya.
Masalah ini sering kali di luar kendali pihak Disdukcapil, karena jarkomdat berasal dari pusat, dan PLN yang tidak stabil membuat peralatan kantor sensitif terhadap tegangan listrik.
Menurut Burhanuddin, untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelayanan, ada beberapa langkah yang telah diambil. Selain berharap agar jarkomdat bisa lebih baik di masa mendatang, ia juga menyoroti masalah listrik yang menjadi kendala utama.
“Peralatan kami sangat sensitif dengan tegangan listrik. Jika ada penurunan tegangan, kami terpaksa mematikan semua alat untuk keamanan,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Disdukcapil.
“Saya selalu mengingatkan staf untuk bersikap profesional dalam melayani masyarakat. Berikan pelayanan terbaik agar masyarakat bisa tersenyum. Ini mungkin yang masih kurang dipahami oleh staf saya,” tambahnya.
Solusi untuk Kasus Berlarut-larut
Untuk menangani kasus-kasus yang sudah berlarut-larut seperti yang terjadi dalam video viral tersebut, Burhanuddin menegaskan bahwa kantor Disdukcapil sebenarnya memiliki bagian pengaduan. Ia mengimbau masyarakat yang mengalami masalah dalam pengurusan administrasi untuk melaporkan melalui bagian pengaduan agar bisa diteliti lebih lanjut.
“Terkadang masalah datang dari pemohon sendiri, seperti adanya perekaman ganda atau duplikat record. Proses penghapusan data di pusat ini membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan,” jelas Burhanuddin.
Ia berharap masyarakat dapat lebih aktif dalam melaporkan masalah agar pihak Disdukcapil bisa segera mencari solusinya.
Burhanuddin menutup dengan harapan bahwa kendala teknis yang selama ini dihadapi dapat segera teratasi, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih maksimal.
Laporan: Denyi Risman