Konawe Utara – Demonstrasi yang dilakukan massa gabungan gerakan rakyat Konut menggugat di kantor PT Antam UPBN Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Senin (5/6) pagi berakhir ricuh.
Akibat kericuhan dalam demonstrasi tersebut, tujuh anggota Polri dan satu warga menjadi korban luka-luka.
Awalnya, massa yang berjumlah ratusan orang melakukan aksi secara damai dengan berorasi secara bergantian di depan Alfamidi Molawe.
Massa kemudian bergeser ke kantor PT Antam UPBN Konut yang berada di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe.
Di kantor tersebut massa dari Desa Mandiodo bergabung dengan massa lain dari Desa Tapunggaya dan Mowundo yang sudah berada di depan Pos Jaga Kantor PT Antam.
Di lokasi tersebut massa kembali menyampaikan beberapa tuntutannya, yang salah satunya meminta agar aktivitas pertambangan di Blok Mandiodo dibuka kembali dengan memberdayakan pengusaha lokal.
Selanjutnya, massa yang bertambah banyak mendesak dan memaksa masuk ke kantor PT Antam dengan cara berusaha mendorong dan menerobos barikade Dalmas Polres, Polda dan PHH Brimob Polda Sultra.
Marena tidak berhasil massa kemudian melakukan tindakan anarkis dengan melakukan pelemparan batu ke arah personil pengamanan.
Akibat aksi anarkisme tersebut, tujuh polisi dan satu warga terluka, serta pos jaga kantor PT Antam dibakar.
Kabag Ops Polres Konut, AKP Sunari, kemudian melakukan mediasi bersama Askam PT Antam, Mayor Inf Tantan Santana dengan menemui para korlap dari gerakan rakyat Konut menggugat.
Massa kemudian dipersilahkan naik ke kantor Antam oleh Askam PT Antam dengan syarat tidak melakukan tindakan anarkis ataupun hal lainnya.
Massa yang tak puas dengan jawaban pihak perusahaan sampai saat ini masih bertahan dengan mendirikan tenda dan akan melaksanakan aksi yang lebih besar di Blok Tapunopaka sampai tututan dibukanya aktivitas pertambanhan di Blok Mandiodo dan pemberdayaan pengusaha lokal dapat dipenuhi PT Antam.
Diketahui, pengamanan aksi demonstrasi warga oleh ratusan personel gabungan tersebut dipimpin langsung Kapolres Konut, AKBP Priyo Utomo, dan jajarannya serta BKO Brimob Polda Sultra yang dipimpin Danyon A Pelopor, Kompol I Ketut Arya Wijanarka.
Editor: Wiwid Abid Abadi