Berita  

Bank Indonesia Lirik Program Ketahanan Pangan Siswa Dikbud Sultra

Kepala Fungsi Perumusan Kajian Ekonomi Provinsi, BI Sultra, Rangga (batik kuning biru) bersama timnya usai gelar pertemuan dengan Kadis Dikbud Sultra, Yusmin. Foto: Wiwid Abid Abadi/Sultranesia.

Kendari – Program ketahanan pangan siswa untuk membantu mengendalikan inflasi yang sudah dijalankan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak beberapa bulan lalu, kini mulai dilirik Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sultra.

Bahkan, BI Sultra mulai menjajaki kerjasama yang lebih serius lagi terkait pengembangan program tersebut dengan mengutus Kepala Fungsi Perumusan Kajian Ekonomi Provinsi, BI Sultra, Rangga, untuk bertemu Kepala Dikbud Sultra, Yusmin.

Pertemuan digelar di Kantor Dikbud Sultra pada Jumat, 13 Oktober 2023 sore. Pertemuan tersebut membahas hal-hal terkait kerjasama selanjutnya.

“Kami kesini mencoba eksplorasi kemungkinan kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra dengan Bank Indonesia. Kami merasa bahwa program yang sudah dijalankan Dikbud kemarin yakni penanaman holtikultura di sekolah-sekolah beberapa bulan lalu merupakan dukungan yang bagus bagi pengendalian inflasi di Sultra,” kata Kepala Fungsi Perumusan Kajian Ekonomi Provinsi, BI Sultra, Rangga, usai pertemuan.

“Bentuk kerjasamanya mungkin masih dengan konsep dari Dinas Pendidikan. Mungkin kita akan masuk diperluasan dan intensitasnya. Tapi untuk rillnya masih kita akan diskusikan lagi secara internal, dan kita akan tindaklanjuti pertemuan selanjutnya dengan Dikbud Sultra,” sambungnya.

Menurut Rangga, program ketahanan pangan Dikbud Sultra memiliki peluang besar dalam membantu pengendalian inflasi daerah.

“Tentu saja semua upaya pengendalian inflasi akan diapresiasi oleh Bank Indonesia. Dimana dari beberapa komoditas ada masa-masa dimana stok tersedia, namun saat kemarau seperti ini, ada sebagian komoditas yang produksinya terganggu, tentu saja dengan adanya program ketahanan pangan Dikbud ini bisa membantu produksi dan ketersedian dari pasokan,” katanya.

“Mengenai peluangnya, peluang pasti besar, karena jumlah sekolah juga banyak, kita tentu punya potensi yang besar. Tentu saja untuk bisa menjadi efektif kita butuh implementasi yang baik ke depannya,” imbuh Rangga.

Dalam pengendalian inflasi, kata Rangga, Bank Indonesia menitik beratkan perhatiannya pada tiga komoditas, yakni cabai, tomat dan bawang merah. Dan tiga komoditas inilah yang dikembangkan dalam program ketahanan pangan Dikbud Sultra. Sehingga sejalan dengan apa yang menjadi perhatian Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi.

Rangga menjelaskan, pada dasarnya Bank Indonesia membangun kerjasama dengan seluruh dinas yang memiliki program-program baik dalam pengendalian inflasi Sultra melalui kerangka 4K sebagai mana yang dilakukan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yaitu ketersedian pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan konunikasi yang evektif.

“Jadi pada intinya kita kerjasama dengan dinas manapun yang memang mendukung program pengendalian inflasi,” ujarnya.


Editor: Muh Fajar RA

error: Content is protected !!