Berita  

Bidang Penyuluhan Distanak Sultra Gelar Rakor Simurp Komponen A di Koltim

Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi Strategi Irrigation Modernization dan Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Komponen A di Kolaka Timur pada Sabtu (9/9). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi Strategi Irrigation Modernization dan Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) Komponen A di Kolaka Timur pada Sabtu (9/9).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kabid Penyuluhan Dr Ir Mazhfia Umar yang mewakili Kadistanak Sultra.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti oleh 25 orang peserta yang terlibat langsung dalam penerapan CSA, di antaranya penyuluh pertanian lapangan sebagai pendamping program Simurp, kelompok tani, kelompok wanita tani, kelembaagan ekonomi petani, petugas pengendali organisme penganggau tanaman dan BSIP Sultra.

Dalam kegiatan itu juga disampaikan pesan Kepala BPSDMP RI, Suwarna, yang menyampaikan terkait strategi pembagunan pertanian mendukung ketahanan pangan dan peningkatan daya saing berkelanjutan.

Pengaturan sistem tanam padi juga, kaya dia, akan berdampak pada produksi yang dihasilkan, salah satunya penerapan jajar legowo. Teknologi CSA juga diharapkan dapat diterapkan dalam sistem pertanian yang ada di Konawe.

Dalam sambutannya, Kabid Penyuluhan Distanak Sultra, Dr Ir Mazhfia Umar, menyampaikan bahwa teknologi Simurp yang telah diaplikasikan bisa diterapkan di sentra produksi SK kawasan. Kata dia, Simurp tidak hanya diperkenalkan di Konawe namun bisa sampai di kabupaten lain.

“Adanya rakor ini diharapkan bisa bersinergi dalam melaksanakan program program yang ada. Dengan adanya rakor ini juga bisa dioptimalkan untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapangan dan bisa bersinergi dengan semua pihak,” jelasnya.

Kementerian Pertanian dalam hal ini Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian sebagai unit pelaksana proyek tingkat nasional dipercaya dapat mendorong indikator capaian peningkatan IP dari 180 persen menjadi 200 persen.

Untuk mencapai tujuan tersebut, NPIU BPPSDMP menyusun pendekatan menggunakan teknologi budidaya pertanian. Penerapan metode Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture atau CSA diklaim mampu meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertanian meski di tengah iklim yang berubah sekaligus memastikan pertanian berkelanjutan.

Untuk diketahui, lokasi Simurp ini berada di Konawe sebagai penerima manfaat. Beberapa waktu yang lalu juga telah dilaksanakan bimtek program CSA untuk mendukung program genta organik dan menghadapi El Nino di 29 Balai Penyuluhan Pertanian. San untuk saat ini demplot penerapan aplikasi CSA seluas 50 hektar.


Editor: Muh Fajar RA

error: Content is protected !!