Berita  

BNPB Canangkan Kampus Tangguh Bencana di Sultra

Pencanangan kampus tanggap bencana di Sulawesi Tenggara. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencanangkan kampus tangguh bencana di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) saat rangkaian peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2023.

Pada salah satu rangkaian PRB di Sultra, BNPB menghadirkan kampus tangguh bencana di Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) pada seminar nasional kampus tangguh bencana pada Kamis (12/10).

Deputi Bidang Pencegahan BNPB RI, Prasinta Dewi mengatakan bahwa kampus tangguh bencana tersebut hadir untuk memanajemen pengelolaan bencana dikawasan kampus.

Kata dia, adanya kampus tangguh bencana dapat mengurangi risiko terhadap bencana dengan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya-bahaya yang ada di sekitar tempat tinggalnya.

“Sehingga diharapkan bisa membantu pemerintah memberi pemahaman terhadap pengurangan risiko bencana,” ungkapnya.

Dewi melanjutkan, kampus tangguh bencana bertujuan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat terkait kesiapsiagaan bencana sehingga menciptakan masyarakat yang tangguh hadapi bencana.

Ia mengatakan bahwa perguruan tinggi dapat memainkan peran strategi dalam dalam mitigasi bencana. Mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 21 tahun 2008 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, mitigasi bencana didefinisikan sebagai serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana.

Pencanangan kampus tanggap bencana di Sultra oleh BNPB. Foto: Dok. Istimewa.

Itu mencakup pembangunan fisik dan penyadaran serta peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Menurutnya, jika semua perguruan tinggi negeri ataupun swasta dapat bertumbuh menjadi kampus tangguhbencana, maka tentu risiko kerugian jiwa dan material akibat bencana dapat direduksi.

Kampus tangguh bencana dapat menjadi penyumbang keselamatan aset dan sumber daya manusia akibat bencana. Selain itu, juga dapat menjadi simpul penghantar sebaran ilmu pengetahuan dan teknologi kebencanaan kepada masyarakat di sekitar kampus tersebut.

Bentuk tindakannya dapat berupa sosialisasi mitigasi bencana, identifikasi ancaman bencana, dan analisis risiko bencana hingga peta jalur evakuasi.

Untuk diketahui, gelaran peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) nasional 2023 di Sultra sukses digelar dengan berbagai rangkaian kegiatannya sejak 10 hingga 14 Oktober 2023.

Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dalam sambutannya pada malam puncak PRB mengatakan bahwa menjadi kehormatan bagi masyarakat Sultra, karena wilayahnya telah dipercaya BNPB sebagai penyelenggara PRB nasional 2023.

“Kegiatan ini merupakan ajang pembelajaran bersama bagi kami, khususnya masyarakat Sultra, dan Indonesia secara keseluruhan,” tuturnya.

Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra juga sedang menggagas sistem penanggulangan bencana berbasis data presisi. Sistem ini akan dikembangkan bersama Pusat Mitigasi dan Penanggulangan Kebencanaan Universitas Halu Oleo.

Kata Andap, data presisi diperlukan sebagai dasar pertimbangan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan yang tepat demi pembangunan di Sultra. Pasalnya, rencana pembangunan berkelanjutan hanya bisa terwujud melalui keputusan politik legislasi, politik anggaran, dan politik pengawasan yang kuat.

Ia berharap rangkaian kegiatan peringatan bulan PRB memberikan kontribusi yang berkelanjutan dalam upaya mengurangi risiko bencana sebagai bagian dari rencana pembangunan, baik dalam lingkup nasional maupun daerah.


ADVETORIAL

error: Content is protected !!