Bunga Pala Tembus Rp220.000, Cengkih Justru Terjun Bebas di Pasar Sultra

Ilustrasi cengkih. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Harga bunga pala kering di Sulawesi Tenggara melonjak tajam hingga menyentuh angka Rp220.000 per kilogram. Sementara itu, harga cengkih kering justru mengalami penurunan signifikan di pusat penjualan hasil perkebunan di Kota Kendari.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra, Ihlas Landu, mengungkapkan bahwa harga cengkih kering selama sepekan terakhir hanya mencapai Rp112.000 per kilogram.

Angka ini lebih rendah dibandingkan harga sebelumnya yang sempat menyentuh Rp130.000 per kilogram.

“Yang pasti bahwa harga sebesar Rp112.000 per kilogram itu merupakan tertinggi sepekan terakhir. Dimungkinkan akan naik bila permintaan pasar meningkat seiring dengan kualitas bunga cengkih yang diinginkan pasar,” ujarnya, Selasa (29/4), dikutip dari Antara.

Penurunan harga ini, kata Ihlas, dipengaruhi oleh curah hujan yang tinggi sepanjang tahun 2025, yang berdampak pada pola pembelian di tingkat petani pengumpul.

Kondisi cuaca tersebut diyakini menurunkan kualitas panen dan memperlambat distribusi ke pasar utama.

Ia menambahkan, permintaan terhadap cengkih selama ini banyak datang dari wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Pedagang antarpulau umumnya membeli langsung dari petani produsen dengan harga di bawah Rp112.000 per kilogram.

“Pedagang mengaku bila membeli langsung di tingkat petani masih bisa diperoleh dengan harga di bawah Rp112.000 per kilogram, sementara bila sudah diperoleh dari pedagang antardaerah sudah mencapai Rp120.000 atau lebih per kilogram,” jelasnya.

Sementara itu, harga komoditas perkebunan lainnya terpantau stabil. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Pasar (PIP) Dinas Perkebunan Sultra, harga kakao non fermentasi berada di kisaran Rp110.000 per kilogram, lada putih Rp130.000, dan kopra hitam Rp19.000.

Komoditas lain seperti mete gelondong, mete kupas, pinang kupas, kemiri gelondong, dan pala kulit juga tidak mengalami fluktuasi berarti.

Di sisi lain, harga bunga pala atau fuly menjadi yang tertinggi pekan ini, mencapai Rp220.000 per kilogram. Harga ini hampir dua kali lipat harga cengkih.

Perbedaan mencolok antara harga bunga pala dan cengkih mencerminkan dinamika pasar yang sangat dipengaruhi oleh permintaan, kualitas produk, dan kondisi cuaca.

Pemerintah daerah berharap harga cengkih bisa kembali naik seiring perbaikan kualitas dan stabilitas cuaca di wilayah perkebunan.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version