Berita  

Buntut Penutupan 9 Jetty di Konut, Ribuan Orang Demo di Kendari

Sejumlah massa berkumpul di pelataran Eks MTQ Kendari. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Ribuan orang dari berbagai elemen melakukan demonstrasi di Kendari pada Senin (22/5) pagi.

Demonstrasi ini adalah buntut dari penutupan 9 jetty perusahaan tambang di Konawe Utara oleh oknum TNI beberapa waktu lalu yang disebut diperintah oleh Danrem 143 Haluoleo Kendari.

Massa dalam tuntutannya meminta Danrem 143 Haluoleo, Brigjen Ayub Akbar bertanggung jawab atas penutupan jetty tersebut.

Pantauan media, massa berkumpul dan berorasi di beberapa titik, mulai dari halaman tugu religi Eks MTQ Kendari, perempatan lampu merah Pos Lantas MTQ Kendari dan di perempatan Kejari Kendari.

Berikut 4 poin tuntutan massa:

1. Mendesak Danrem 143 HO untuk mempertanggungjawabkan dugaan tindakan pemberhentian 9 jetty di Blok Marombo, Konawe Utara

2. Mendesak Danrem 143 HO untuk mundur dari jabatannya karena diduga terlibat dalam pemberhentian 9 jetty yang dilakukan oknum TNI.

3. Mendesak Ombudsman RI Perwakilan Sultra untuk memeriksa Dandim 1430 Konawe Utara atas dugaan penyalahgunaan wewenang dalam hal pemberhentian 9 Jetty di Konut.

4. Mendesak DPRD Sultra untuk menggelar RDP bersama Dandim 1430 Konut, Danrem 144 Haluoleo dan seluruh pemilik jetty yang dihentikan.

Sementara itu sebelumnya, pihak Korem 143 Haluoleo Kendari yang dikutip dari keterangan  Plh Kapenrem 143/HO, Lettu Inf Rusmin Ismail membantah terkait tudingan yang menyebut ada oknum TNI yang melakukan penutupan 9 jetty  tambang di Blok Marombo, Konut.

“Tidak ada penutupan yang dilakukan oleh aparat TNI,” kata Rusmin dikutip dari beberapa media.

Dia mengatakab kehadiran TNI di lokasi tambang tersebut bukan menutup Jetty, melainkan untuk mencari oknum-oknum yang selama ini mengatasnamakan Danrem 143 Haluoleo dalam setiap aktivitas pertambangan di Konut.


Editor: Muh Fajar Ragil Ananta

error: Content is protected !!