News  

Diduga Ulah Broker, Harga Minyak Goreng Subsidi di Kendari Tak Wajar

Kepala Sub Satgas Ketersedian Satgas Pangan Mabes Polri Kombes Pol Hermawan saat melakukan sidak di pasar Kendari belum lama ini. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Satgas Pangan Mabes Polri menemukan minyak goreng subsidi di wilayah Kendari dijual dengan harga yang tak wajar. Mahalnya harga jual minyak goreng itu diduga karena ulah broker.

“Minyak goreng curah di sini terjadi kenaikan yang signifikan, dimana harga rata-rata nasional itu Rp 15.500, di Kendari tadi rata-ratanya dijual Rp 17 – Rp 18 ribu per liter,” kata Kepala Sub Satgas Ketersedian Satgas Pangan Mabes Polri Kombes Pol Hermawan saat melakukan sidak di pasar Kendari belum lama ini.

Untuk itu, Kombes Hermawan bakal melakukan evaluasi terkait minyak goreng subsidi, dia menduga ada ulah broker yang memainkan harga.

“Makanya untuk minyak goreng curah ini nanti kita akan evaluasi. Satgas pangan daerah harus turun, broker-broker ini tidak boleh bermain,” katanya.

Dia menegaskan kepada pihak berwenang agar melakukan penindakan tegas terhadap para broker.

“Saya umumkan, kalau ketemu brokernya oleh Satgas Pangan Daerah, saya sudah saya sampaikan ke Polda langsung segera ditindak, diproses pidana, itu adalah kejahatan. Karena sebagian minyak goreng itu disubsidi pemerintah. Khususnya Minyak Kita,” katanya.

Menurut dia, harga minyak goreng subsidi di Kendari tak wajar, dan memberatkan masyarakat.

“Di sini kita temukan Minya Kita itu dijual dengan harga Rp 17.000, itu sangat tidak membantu masyarakat sama sekali, oleh karena itu saya minta untuk ditindak tegas pelaku broker harga yang bermain di minyak goreng di Kendari,” katanya.

“Harga rata-rata nasional Minyak Kita itu Rp 15.500, kalau harga normalnya itu dijual Rp 14.000. Di sini keterlaluan, itu tidak wajar,” pungkasnya.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!