Kendari – Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi ajang penting yang menggarisbawahi peran strategis organiasi dalam memajukan industri properti di wilayah ini.
Acara yang digelar di Phinisi Ballroom Hotel Kendari pada Selasa (14/5) ini dihadiri oleh sejumlah tokoh kunci dalam industri properti dan pemerintahan, acara ini memberikan wadah untuk menjelajahi tantangan dan peluang dalam pembangunan perumahan yang berkelanjutan.
Di antaranya hadir Ketua Umum DPP Apersi H Junaidi Abdillah, Ketua DPD Apersi Sultra Syahiruddin Latief, Sekretaris DPD Apersi Sultra H Muhammad Rustam, Kepala Divisi Penyaluran Pembiayaan BP Tapera Alfian Arief, Kepala Dinas DLH Kota Kendari Paminuddin.
Tampak juga Ketua DPD REI Sultra Danang, Perwakilan asosiasi Himpera, Branch Manager Bank BTN Kantor Cabang Kendari, Astaufiq, Branch Manager Bank BTN Syariah Kantor Cabang Kendari Wahyudi Dahlan, dan Perwakilan dari Bank BRI Aswar Asnawi.
Dalam sambutannya, Ketua DPD APERSI Sultra, Syahiruddin Latief, menjelaskan bahwa Rakerda ini merupakan momentum penting dalam menjalankan kewajiban DPD untuk mengelola organisasi tingkat daerah.
Ia juga menyampaikan jumlah anggota DPD APERSI Sultra yang aktif mencerminkan komitmen industri properti dalam wilayah ini.
Junaidi Abdillah, Ketua Umum DPP APERSI, menyampaikan apresiasi atas peran DPD APERSI Sultra dalam mengumpulkan hampir 100 anggota, yang semuanya fokus pada pembangunan perumahan KPR Subsidi.
Menurutnya, sinergi dan perhatian adalah kunci dalam membangun peradaban melalui pembangunan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Namun, Junaidi juga mengingatkan akan keterbatasan kuota rumah subsidi bagi MBR yang berpotensi menghambat pertumbuhan sektor properti. Ia menekankan pentingnya penambahan kuota agar dampak terhadap MBR dapat diminimalisir.
Dalam suasana yang penuh semangat, para pemimpin industri properti ini juga menyuarakan pentingnya menjaga kualitas pembangunan, agar hunian yang dibangun layak huni dan dapat langsung ditempati oleh masyarakat.
Mereka berharap agar pembangunan properti dilakukan dengan penuh tanggung jawab, mengingat beban finansial yang berat bagi MBR.
Rakerda ini menjadi bukti nyata komitmen APERSI Sulawesi Tenggara dalam memajukan industri properti sambil memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi antarpihak terlibat diharapkan dapat terus menghasilkan inovasi dan solusi untuk memperbaiki akses rumah bagi semua lapisan masyarakat.
Editor: Muh Fajar