Berita  

Gangguan Keamanan di Lapas dan Rutan Sultra Diantisipasi, Ini Strateginya!

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Sultra, Sulardi (kiri), saat memimpin pemantauan virtual bersama seluruh Kepala Satuan Kerja Pemasyarakatan di Sulawesi Tenggara, Senin (10/3). Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Pemasyarakatan bukan sekadar tembok tinggi dan jeruji besi. Ia adalah sistem yang harus berjalan rapi, disiplin, dan tak boleh lengah.

Untuk memastikan keamanan tetap terkendali, Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pemantauan virtual terhadap seluruh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pemasyarakatan di wilayahnya, Senin (10/3).

Dalam pertemuan itu, satu isu utama yang mencuat adalah pencegahan terhadap potensi gangguan keamanan di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan).

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Ditjenpas Sultra, Sulardi, menegaskan bahwa keamanan bukan hanya soal pengawasan, tetapi juga soal sinergi, integritas, dan profesionalisme.

“Kita harus selalu mengedepankan prinsip integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugas. Koordinasi yang baik antarsatuan kerja akan menjadi kunci dalam menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik,” tegas Sulardi.

Dalam forum ini, para Kasatker melaporkan situasi terkini di masing-masing satuan kerja.

Sejumlah strategi diterapkan untuk mengantisipasi gangguan, mulai dari peningkatan pengawasan internal, optimalisasi penggunaan teknologi dalam pemantauan, hingga penguatan pembinaan bagi warga binaan agar mereka lebih produktif dan minim konflik.

Salah satu poin utama dalam pembahasan adalah program pembinaan kemandirian dan kepribadian bagi warga binaan. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi juga cara untuk meredam potensi ketegangan yang bisa berujung pada gangguan keamanan.

Ketika para penghuni lapas disibukkan dengan kegiatan positif, peluang terjadinya konflik dan pelanggaran pun dapat diminimalkan.

Selain itu, digitalisasi layanan juga menjadi prioritas. Layanan kunjungan berbasis teknologi dioptimalkan untuk mengurangi potensi penyelundupan barang terlarang serta memperkecil celah konflik akibat interaksi yang tidak terkontrol.

Di akhir pertemuan, Sulardi kembali menegaskan pentingnya laporan berkala dan evaluasi berkelanjutan.

“Kami berharap langkah-langkah strategis yang diterapkan dapat membuat pemasyarakatan di Sultra semakin aman, tertib, dan profesional,” pungkasnya.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version