Berita  

Investor Mobil-Motor Listrik Masuk Sultra, DPM-PTSP Beri Dukungan Penuh

Pembahasan investasi mobil dan motor listrik di Sultra. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung penuh kehadiran investor yang bakal melakukan investasi pembangunan pabrik mobil dan motor listrik di Bumi Anoa.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Parinringi mengatakan, mobil dan motor listrik diklaim sebagai kendaraan ramah lingkungan.

Hal itu disebabkan karena mekanisme laju kendaraanya diproses dengan menggunakan daya listrik, sehingga tidak menghasilkan residu emisi berupa Co2 dan Co.

Peninjauan tambang nikel sebagai salah satu bahan baku motor-mobil listrik. Foto: Dok. Istimewa.

Ketimbang mengeluarkan asap ke udara seperti mobil atau motor berbahan bakar bensin, pemakaian mobil dan motor listrik bisa membantu mengurangi polusi udara. Bahkan, satu mobil listrik bisa mengurangi pencemaran udara hingga 4,6 metrik ton gas rumah kaca.

Kelebihan selanjutnya dari mobil dan motor listrik adalah efisiensinya terbilang tinggi bahkan sampai tiga kali lipat dari pada kendaraan dengan bahan bakar minyak. Tingkat efisiensi kendaraan listrik bisa mencapai angka 90 persen, sementara untuk kendaraan konvensional lainnya hanya 30 persen.

Selanjutnya, karena mobil dan motor digerakkan oleh listrik, maka suara yang dihasilkan oleh kendaraan listrik lebih senyap atau tidak bising.

“Ini dapat memberikan kenyamanan ekstra bagi pengemudi agar lebih fokus saat berkendara di jalanan,” ujarnya, Selasa (2/5).

Parinringi menambahkan, industri otomotif terus berkembang dan membuat peralihan dari kendaraan konvensional yang membutuhkan bahan bakar minyak menuju teknologi elektrifikasi atau yang dikenal dengan mobil listrik.

Kendaraan listrik tentunya memiliki banyak keuntungan, terutama di tengah harga BBM yang terus melonjak tinggi.

Untuk di Provinsi Sulawesi Tenggara, sudah ada sejumlah perusahaan yang mengajukan dan berniat melakukan investasi pembangunan pabrik untuk pembuatan kendaraan listrik, salah satunya adalah PT Meadow Street Capital.

Permintaan investasi pembangunan pabrik tersebut tertuang dalam Surat Peminatan Nomor 001/SPN-MSC/IV/2023 yang disampaikan langsung oleh Direktur PT Meadow Street Capital atas nama Dian Lestasi dan ditujukan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi tertanggal 14 April 2023.

Dalam permintaan investasi tersebut, pihak PT Meadow Street Capital menyampaikan dan mengajukan sejumlah kebutuhan diantaranya kebutuhan lahan seluas 50 hektar, kebutuhan perizinan terkait dengan proses distribusi pengangkutan di jalan raya, area pabrik motor dan mobil listrik berada di Kabupaten Buton, daerah tingkat II Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gubernur Sultra Ali Mazi bersama Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Dok. Istimewa.

Pihak perusahaan juga mengharapkan agar penyediaan lokasi nantinya bersinggungan dengan wilayah laut. Bahkan, jika perusahaan tersebut telah menghasilkan produksi maka PT Meadow Street Capital berharap agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara bisa mengintruksikan kepada anggotanya agar menggunakan hasil produksi mereka.

Atas permintaan perusahaan tersebut, Parinringi menyebut bahwa pihaknya akan mendukung penuh setiap perusahaan yang datang melakukan investasi di Sulawesi Tenggara.

Bahkan, permintaan PT Meadow Street Capital telah direspon oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dan instansi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tenggara telah diintruksikan agar menindaklanjuti permintaan tersebut.

“Ini adalah komitmen kami untuk memberikan dukungan dan membantu kerja-kerja Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi dalam rangka percepatan investasi di daerah yang kita cintai ini,” tegas Parinringi.

Tentunya, lanjut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, mereka akan segera menyiapkan kebutuhan yang diajukan oleh pihak manajemen PT Meadow Street Capital.

Selain wacana pembangunan pabrik baterai mobil dan motor listrik di Sulawesi Tenggara, Parinringi juga menegaskan bahwa pihaknya telah mendukung dan menyambut baik kehadiran kendaraan listrik di Sulawesi Tenggara, salah satunya adalah peluncuran motor dan mobil listrik serta pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik tersebut.

Kata Parinringi, Gubernur Sulawesi Tenggara telah mengeluarkan kebijakan percepatan pembangunan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Sulawesi Tenggara untuk menjaga kelestarian lingkungan alam Sulawesi Tenggara mendukung program pemerintah untuk efisiensi energi dan mengurangi polusi di bidang transportasi, mendorong kesiapan infrastruktur kendaraan listrik di Sulawesi Tenggara untuk percepatan peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke BKL berbasis baterai.

“Gubernur kita juga sudah lama menginstruksikan kepada bupati/wali kota, kepala kantor wilayah instansi vertikal, para kepala OPD/Badan lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk pengadaan kendaraan operasional roda dua tahun anggaran 2021 mengadakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, termasuk mobil listrik ke depannya,” bebernya.

Untuk mendukung investasi itu juga, Parinringi menyebut bahwa Sulawesi Tenggara memiliki potensi besar dalam dunia pertambangan, baik emas, nikel maupun  aspal. Untuk sektor nikel, dengan potensi yang ada,  Sulawesi Tenggara dapat didorong menjadi produsen baterai untuk mobil listrik.

Kawasan industri yang dicanangkan untuk pembangunan lokasi tersebut bertempat di Routa, Kabupaten Konawe. Oleh karena itu, ini semua akan membawa dampak positif utamanya pada pertumbuhan perekonomian daerah Sulawesi Tenggara.

Peninjauan tambang nikel oleh DPM-PTSP Sultra. Foto: Dok. Istimewa.

Bahkan, wacana pembangunan tersebut telah dibahas Pemprov Sultra bersama perusahaan PT Gosen Hitech beberapa waktu lalu dengan nilai investasi pembangunan pabrik baterai tersebut yang menyentuh angka triliunan rupiah.

“Di Sultra sendiri, telah digagas pendukung industri tersebut, yaitu IKIP (Indonesia Konawe Industrial Park) yang nantinya industri ini yang akan menyuplai bahan baku pembuatan baterai listrik, ” lanjut Parinringi.

Ia pun menambahkan, PT IKIP merupakan industri pemurnian nikel dan pabrik baterai lithium, yang memiliki luas kawasan industri sekitar 3.500 hektar. Dengan adanya kawasan itu, saat ini Sultra telah siap dalam membangun industri tersebut.

Untuk mendukung penuh atas kehadiran industri terbarukan itu, Kadis DPM-PTSP Sulawesi Tenggara ini berharap agar setiap elemen masyarakat bisa bersinergis dan mendukung percepatan investasi mobil dan motor listrik di Bumi Anoa Sulawesi Tenggara.

“Karena tanpa ada dukungan dari masyarakat serta seluruh komponen maka sebesar apapun ide dan gagasan yang direncanakan tak akan mungkin terlaksana. Jadi semuanya harus mendukung baik pemerintah maupun masyarakat terkait investasi yang masuk di Sulawesi Tenggara terutama investor besar,” harapnya.

Ia juga mengimbau kepada seluruh elemen agar dengan masuknya investor, masyarakat dapat bersama- sama menjaga keamanan dan kenyamanan di daerah agar investor lain dapat ikut masuk untuk meningkatkan perekonomian daerah Sulawesi Tenggara.


ADVETORIAL

error: Content is protected !!