Berita  

Laju Inflasi Sultra Terkendali, di Bawah Rata-rata Nasional, Ini Datanya

Dari berita resmi BPS yang dirilis hari ini Senin ini (3/6), angka inflasi Sultra year on year berada pada angka 2.57 persen, atau tercatat di bawah nasional dengan nilai inflasi yakni sebesar 2,84 persen. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjaga stabilitas angka inflasinya sampai dengan penghitungan awal bulan Juni 2024.

Dari berita resmi BPS yang dirilis hari ini Senin ini (3/6), angka inflasi Sultra year on year berada pada angka 2.57 persen, atau tercatat di bawah nasional dengan nilai inflasi yakni sebesar 2,84 persen.

Jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah, Provinsi Sultra berada pada peringkat ke-10 dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia.

Pj Gubernur mengungkapkan data komoditas penyumbang inflasi year on year di Sultra yakni beras sebesar 0.53 persen, sigaret kretek mesin sebesar 0.47 persen, emas perhiasan sebesar 0.19 persen.

“Terdapat tiga komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras, sigaret kretek mesin, dan emas perhiasan. Sedangkan untuk peredam laju inflasi yakni ikan kembung, ikan layang, dan ikan bandeng bolu,” ungkapnya.

Andap juga mengatakan bahwa inflasi year on year di Provinsi Sultra maupun 4 kabupaten kota yang dihitung inflasinya masih dalam rentang terkendali yakni antara 1.5 persen hingga 3.5 persen.

Selanjutnya, untuk angka inflasi bulanan Sultra juga mengalami inflasi sebesar 0.10 persen, dengan komoditas utama penyebab inflasi yakni kangkung dan bayam sebesar 0.11 persen, serta terong dengan andil inflasi sebesar 0.08 persen.

“Berdasarkan historis, dinamika perkembangan harga pasca Hari Raya Idul Fitri selama 4 tahun terakhir, Sultra selalu mengalami inflasi. Tetapi angka inflasi kita, Alhamdulillah relatif stabil dan terkendali,” ujar Pj Gubernur.

“Meskipun beberapa komoditas sebabkan inflasi seperti kangkung, bayam, dan terong, tetapi terdapat tiga komoditas yang mampu meredam laju inflasi month to month yakni beras, angkutan udara dan telur ayam ras,” tambahnya.

Terakhir, Pj Gubernur selaku Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kinerja TPID dan stakeholder terkait, serta berpesan untuk terus melalukan upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi. Rilis.


Editor: Muh Fajar

error: Content is protected !!