Berita  

Mahasiswa Apoteker UHO Sosialisasi Bahaya Rokok-Narkoba di SMPN 1 Lalonggasumeeto

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) angkatan XII, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar sosialisasi di SMPN 1 Lalonggasumeeto untuk mengedukasi para siswa tentang bahaya narkoba dan rokok. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) angkatan XII, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar sosialisasi di SMPN 1 Lalonggasumeeto untuk mengedukasi para siswa tentang bahaya narkoba dan rokok.

Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (8/11) ini menjadi langkah nyata dalam membentuk generasi muda yang sadar akan dampak buruk zat adiktif.

Sosialisasi ini dihadiri oleh 50 siswa dan dilaksanakan dengan pendekatan interaktif melalui diskusi, kuis, serta penyampaian materi informatif.

Lima mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ini, yakni Ria Anglea, Edward Sanda, Lina Angraeni, Melany Sapoetri Wangloan, dan Siti Zuhri Ramdani, menunjukkan dedikasi tinggi dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada para peserta.

Kepala SMPN 1 Lalonggasumeeto, Yusran Hasan, memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif tersebut. Ia menilai kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran siswa yang berada pada usia rentan terhadap pengaruh negatif.

“Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi siswa kami. Mereka mendapatkan pengetahuan baru dan motivasi untuk menjalani gaya hidup sehat. Kegiatan seperti ini sangat kami dukung karena memberikan dampak positif secara langsung bagi mental dan sosial siswa,” ujar Yusran Hasan.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran kritis siswa terhadap risiko penggunaan zat adiktif. Salah satu siswa, Andi, mengaku bahwa informasi yang diperoleh membuka wawasannya.

“Sebelumnya saya tidak terlalu memikirkan bahaya narkoba dan rokok. Tapi setelah mendengar penjelasan kakak-kakak mahasiswa, saya jadi paham betapa berbahayanya itu semua,” kata Andi.

Di bawah bimbingan dosen Muh. Arba dan Vica Aspadiah, kegiatan ini menjadi bukti nyata peran institusi pendidikan tinggi dalam membangun kesadaran masyarakat. Salah satu pemateri, Melany Wangloan, menjelaskan bahwa tujuan utama sosialisasi adalah membantu siswa memahami risiko zat adiktif sejak dini.

“Kami berharap apa yang kami sampaikan dapat menjadi pegangan bagi siswa untuk membuat keputusan bijak di masa depan. Ini adalah tanggung jawab moral kami sebagai calon tenaga kesehatan,” jelas Melany.

Edward Sanda, anggota tim sosialisasi, juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan kontribusi mahasiswa PSPPA UHO dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

“Profesi apoteker bukan hanya tentang praktik di apotek, tetapi juga berkontribusi aktif dalam edukasi masyarakat. Kami ingin menjadi bagian dari perubahan positif,” ujar Edward.

Inisiatif ini membuktikan bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi dan sekolah menengah dapat menghasilkan dampak nyata dalam pembentukan karakter generasi muda.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version