Daerah  

Mancing Saat Hujan Deras, Nelayan di Buton Tengah Tewas Diduga Tersambar Petir

Ilustrasi disambar petir. Foto: Dok. Istimewa.

Buton Tengah – Seorang nelayan muda berinisial I (21) ditemukan tewas di atas perahu dalam kondisi sebagian tubuhnya terendam air, Selasa (6/5), di pesisir Pantai Desa Lolibu, Kecamatan Lakudo, Kabupaten Buton Tengah.

Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat tersambar petir saat memancing di tengah hujan deras disertai guntur dan kilat.

Peristiwa mengejutkan ini pertama kali diketahui oleh seorang nelayan lainnya berinisial LP (49), yang saat itu sedang menjaring kepiting di sekitar lokasi.

LP menemukan perahu korban dalam kondisi hanyut ke bibir pantai dan terkejut saat melihat tubuh korban sudah tak bernyawa di atasnya.

Ia langsung menghubungi istri korban, WI (17), dan bersama-sama menuju lokasi penemuan jenazah.

Kejadian itu sontak menghebohkan warga Desa Lolibu. Pihak Polsek Lakudo yang menerima laporan segera terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan olah TKP serta mengumpulkan keterangan saksi.

“Korban diketahui terakhir pergi memancing pada pagi hari. Sekitar pukul 13.30 Wita terjadi hujan lebat disertai petir. Sore harinya korban ditemukan sudah meninggal dunia,” ungkap Kasi Humas Polres Buton Tengah, IPTU Thamrin, dalam keterangannya, Rabu (7/5).

Keterangan dari saksi lainnya, LD (32), menguatkan dugaan tersebut.

Ia sempat memancing bersama korban sekitar pukul 12.00 Wita dan mengajak korban pulang karena cuaca mulai memburuk. Namun korban menolak karena belum mendapatkan banyak ikan.

“Tidak lama setelah LD pergi, hujan deras turun diiringi petir dan guntur. Dugaan sementara korban tersambar petir saat masih berada di tengah laut,” tambah IPTU Thamrin.

Pihak kepolisian telah menyarankan agar dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban, namun pihak keluarga menolak dan menyatakan ikhlas atas kejadian tersebut.

Jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Polres Buton Tengah mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, untuk lebih waspada terhadap cuaca ekstrem demi menghindari kejadian serupa.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version