Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar) mendukung Pemerintah Pusat terkait rencana menekan laju inflasi yang diprediksi akan terjadi pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini.
Hal itu disampaikan oleh Pj Bupati Mubar, Bahri, saat turun meninjau langsung kebun cabai di Desa Umba, Kecamatan Napano Kusambi. Dimana cabe menjadi salah satu kebutuhan pokok yang juga diprediksi terdampak laju inflasi tersebut.
Ditemani langsung oleh Kepala Staf Distrik Militer 1416/Muna, Kadis Pertanian, Kadis Perindag, Kadis Ketahanan Pangan Mubar, dan Kepala Desa Umba, Bahri mengatakan bahwa peninjauan langsung kebun cabai tersebut adalah salah satu bagian tindak lanjut dari arahan Menteri Dalam Negeri dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves).
“Hari ini kita meninjau langsung sekaligus panen cabai di Desa Umba. Ini bagian dari arahan dari Menteri Dalam Negeri maupun arahan langsung dari Menteri Marves, Pak Luhut, bahwa Bulan September akan terjadi kenaikan harga sembako, diantaranya cabe dan bawang merah. Cabe dan bawang merah ini menyumbang inflasi, jadi hari ini kita mengecek dan memastikan ketersediaannya serta distribusi ke pasar-pasar,” terangnya, Minggu (4/9).
Bahri menyebut saat ini pihaknya juga diberi tugas untuk turun langsung mengintervensi harga sembako di pasaran untuk menekan inflasi.
“Inflasi akan naik ini, karena adanya kenaikan harga BBM juga, jadi semoga kita bisa antisipasi, kenaikan harganya kita bisa jaga antara lain kita lakukan operasi pasar ataupun petani-petani bisa menanam cabe dan bawang,” bebernya.
“Kita juga diminta dari DAU akan dialokasikan 2 persen untuk pengendalian inflasi, antara lain kita akan memberikan bantuan sosial, subsidi transportasi, dan kegiatan-kegiatan lain dalam rangka pengendalian inflasi tersebut.” Sambungnya.
Untuk itu, Bahri memastikan pelaku-pelaku pertanian di Mubar tetap akan mendapatkan perhatian dari Pemkab setempat.
“Dinas pertanian di perubahan ini akan menganggarkan lagi untuk pengadaan bibit cabe dan bawang merah beserta pupuk dan obat-obatan,” pungkas Bahri.
Sementara itu, La Ode Haidatul Alwi selaku Kades Umba mengaku terus mengedukasi para petani di desa setempat untuk fokus menanam tanaman komoditas seperti cabe, terong, ubi kayu dan lain-lain.
“Ini kita genjot lewat Dana Desa, luas lahan saat ini yang digunakan itu 7 sampai 10 hektare. Kami tanam cabe ini sejak 2020 lalu sekitar bulan juli, pada saat itu saya sebagai kepala desa memberi contoh langsung kepada petani untuk bercocok tanam dengan fokus dan bisa merubah perekonomian desa,” terang La Ode Haidatul Alwi.
Laporan: Denyi Risman