Daerah  

Mubar Diguncang Dua Kali Gempa Dalam Sehari, Tidak Berpotensi Tsunami

Foto: Dok. Getty Images/iStockphoto/Petrovich9.

Muna Barat – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis info gempa yang terjadi di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Sabtu (15/10) sore.

Gempa di Mubar ini terjadi sebanyak dua kali, pada pukul 14.50 WITA dan 15.00 WITA. Kedua gempa di Mubar tersebut terjadi di darat.

Gempa pertama di Mubar dicatat BMKG berkekuatan 3,9 SR dengan titik koordinat 4.90 LS-122.38 BT pada kedalaman 3 km. Gempa ini dirasakan dalam skala MMI III-IV di Mubar.

Sementara untuk gempa kedua, BMKG mencatat berkekuatan 2,9 SR dengan titik koordinat 4.87 LS-122.39 BT pada kedalaman 14 km. Dirasakan di Mubar III MMI.

Dalam laporannya, BMKG menyebutkan kedua gempa yang berpusat di Tiworo Selatan tersebut tidak berpotensi terjadinya tsunami.

Skala MMI Gempa

Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari:

I MMI

Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang.

II MMI

Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.

III MMI

Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan anda naik di dalam truk yang berjalan.

IV MMI

Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.

V MMI

Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.

VI MMI

Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.

VII MMI

Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.

VIII MMI

Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.

IX MMI

Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.

X MMI

Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.

XI MMI

Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.

XII MMI

Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!