Mubar – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjalin kerjasama distribusi komoditi pangan seperti telur dan beras.
Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of Understanding (MoU) antara Pj Bupati Mubar, Bahri dengan Bupati Sidrap, H Dollah Mando yang dilaksanakan di kantor bupati Sidrap, Kamis (9/3).
Pj Bupati Mubar, Bahri mengatakan kedatangan jajaran Pemkab Mubar di Kabupaten Sidrap merupakan dalam rangka melaksanakan enam strategi yang diperintahkan oleh Presiden dan Mendagri terkait penanganan inflasi daerah. Lanjut dia, Kabupaten Sidrap menjadi daerah kedua setelah Kabupaten Konawe yang digandeng Pemkab Mubar dalam mendukung pengendalian inflasi dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah masing-masing.
“Alhamdulillah, kita sudah menjalin kerjasama dengan Pemkab Sidrap dalam penanganan inflasi di daerah. Dalam menekan laju inflasi di Mubar melalui berbagai intervensi kita sudah lakukan, salah satunya dengan melakukan kerjasama strategis dengan Kabupaten-kabupaten penghasil komoditas pangan,” kata Pj Bupati Mubar, Bahri saat dihubungi melalui sambungan teleponnya.
Direktur Perencanaan Anggaran Daerah, Kemendagri ini, mengatakan pengendalian inflasi daerah harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan semua unsur terkait, termasuk dengan menggandeng Kabupaten lain guna menjamin tercukupinya ketersediaan pasokan bahan pangan pokok di daerah.
Untuk itu, dirinya merasa optimis dengan kerjasama antar daerah mampu menjadi langkah konkrit dan strategis dalam rangka menunjang pembangunan daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat, sekaligus turut menjadi upaya dalam pengendalian inflasi.
“Jadi, kami mengetahui Kabupaten Sidrap sangat surplus terkait beras dan telur. Sementara kami (Mubar) sangat devisit pada beras dan telur. Untuk itu, kita akan meminta pasokan komoditi untuk dibawah ke Mubar,” ucapnya.
Pada bulan Januari 2023 lalu, tambah alumni IPDN 07 ini, Mubar masuk dalam 10 besar daerah kabupaten/kota penyumbang inflasi yang tinggi. Hal itu ditandai melalui indeks perkembangan harga adalah 5,14 persen, dengan penyumbang inflasi yakni beras, telur dan mie instan.
“Jadi, diposisi bulan Januari lalu penyumbang inflasi kita adalah beras, telur dan mie instan. Olehnya itu, kami melakukan kerjasama antar daerah khususnya dengan Kabupaten Sidrap,” ungkapnya.
“Sejauh ini, kita terus melakukan operasi pasar murah dengan melalui subsidi harga. Jadi, ketika beras, telur dan mie instan naik, saya langsung meminta Dinas Ketahanan Pangan untuk melakukan koordinasi dengan daerah yang surplus komoditi pangannya, salah satunya kabupaten Sidrap terkait beras dan telur,” tambahnya.
Bahri membeberkan bahwa pertanggal 1 Maret 2023, indeks perkembangan harga (IPH) di Mubar dari minggu per minggu terjadi penurunan yakni diangka 0,16 persen dibandingkan pada bulan Februari 0,2 persen. Dari penurunan inflasi ini berkat kerjasama TPID, OPD dan dukungan DPRD, di bulan Maret, Mubar diumumkan masuk 10 besar kabupaten/kota dengan penurunan IPH tertinggi.
“Alhamdullilah Mubar masuk 10 besar kabupaten kota dengan penurunan IPH tertinggi. Kita juga satu-satunya daerah di Sultra yang sukses menekan angka inflasi dengan minus 5,11 persen. Jadi, sejauh ini enam langkah strategis yang kita lakukan berdampak sangat positif,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Sidrap, H Dollah Mando sangat menyambut baik kerjasama yang terjalin dengan Kabupaten Muna Barat ini. Menurutnya, hal tersebut dapat menjadi momentum dalam menekan laju inflasi di masing-masing daerah.
“Kita berharap semoga dengan kerjasama antar daerah ini, dapat menekan angka inflasi dan mengatasi krisis pangan, agar bisa segera teratasi. Selain itu, kita berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik ditahun-tahun kedepannya, dan kerjasama ini bisa jadi contoh dari daerah-daerah lainnya,” singkatnya.
“Insyaallah ke depannya kita akan melakukan kunjungan balik di Kabupaten Muna Barat,” tambahnya. Rilis
Editor: Denis