Berita  

Pemkot Harus Tanggap Bencana Kebakaran Lahan di Kota Kendari

Ketua Komisi III DPRD Kendari, Rajab Jinik. Foto: Rijal/Sultranesia.

Kendari – Kebakaran lahan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, sudah beberapa kali terjadi. Bahkan hingga menimbulkan korban jiwa.

Pemerintah Kota Kendari, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus sudah cepat tanggap terkait bencana ini agar tak terulang kembali.

“Kita minta pemerintah kota untuk bergerak mengantisipasi, dengan cara BPBD melakukan pendekatan ke masyarakat lewat Lurah, RT, RW mensosialisasikan agar warga tidak membakar lahannya, karena sekarang masih musim kemarau, jika sedikit saja dibakar maka akan menimbulkan kebakaran lahan yang lebih luas,” kata anggota DPRD Kota Kendari, Rajab Jinik, Sabtu (14/10).

Kebakaran lahan yang sudah beberapa kali terjadi di Kota Lulo, sudah harus memunculkan kewaspadaan dan antisipasi tinggi dari Pemerintah Kota.

Kebakaran lahan di Jln Madusila, Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Sabtu (14/10) sekitar pukul 09.00 WITA. Foto: Dok. Istimewa.

“Apalagi ini sudah beberapa kali terjadi, dan sampai ada korban jiwa, kewaspadaan sudah harus muncul. Terlebih Kota Kendari, Sultra, umumnya menjadi tuan rumah kegiatan nasional bulan Pengurangan Risiko Bencana 2023,” kata Rajab.

Untuk itu, Rajab meminta Pemkot mengambil langkah mitigasi yang nyata di lapangan, jangan sampai kebakaran lahan kembali terjadi dan menelan korban jiwa lagi.

“Kita minta BPBD untuk tanggap betul terkait hal ini, jangan sampai menimbulkan korban jiwa selanjutnya, ini penting karena menyangkut keselamatan masyarakat kita, jangan dipandang sebelah mata kebakaran lahan yang terjadi di Kendari ini,” pungkasnya.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, dikonfirmasi terkait bencana kebakaran lahan yang sudah beberapa kali terjadi di Kendari mengatakan hal itu menjadi perhatian pihaknya.

“Menjadi perhatian kami,” singkat Asmawa dikonfirmasi via pesan singkat whatsapp.

Diketahui kebakaran lahan di Kendari sudah beberapa kali terjadi. Teranyar kebakaran terjadi di Jln Madusila, Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Sabtu (14/10) sekitar pukul 09.00 WITA.

La Mambisa, warga Kota Kendari meninggal dunia saat membakar lahannya. Foto: Dok. Polresta Kendari.

Kebakaran tersebut menimbulkan asap tebal yang mengganggu pandangan pengendara kendaraan karena titik api dekat dengan jalan raya.

Kebakaran lahan juga pernah terjadi di Lorong Sagu Kelurahan Benuanirae Kecamatan Abeli Kota Kendari pada Jumat, 6 Oktober 2023 siang.

Bahkan, kebakaran lahan ini menimbulkan korban jiwa. La Mambisa berusia 82 tahun yang merupakan pemilik lahan meninggal dunia akibat terbakar.

Peristiwa ini terjadi saat korban membakar tumpukan daun dan ranting kering dengan niat membersihkan kebunnya. Namun karena kondisi kering akibat kemarau panjang, api dengan cepat membesar dan melebar.

Panik karena api merambat, La Mambisa berupaya memadamkan api, nahas dia ikut terbakar dan meninggal dunia diduga akibat sesak napas akibat asap kebakaran lahan. Terdapat luka bakar di sekujur tubuh korban.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!