Berita  

Pemprov Sultra Pastikan Pasokan dan Stok BBM Aman, Warga Tak Perlu Panik

Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, pusat pemerintahan Bumi Anoa. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan pasokan dan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina ke wilayah Bumi Anoa aman hingga akhir Tahun 2024 ini.

Kapastian itu didapat setelah Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menginstruksikan jajaranya untuk memanggil pihak Pertamina dan menggelar pertemuan guna merespon terjadinya antrian panjang di sejumlah SPBU di Kota Kendari, dan munculnya isu kelangkaan BBM.

Pertemuan Pemprov dengan pihak Pertamina sudah digelar pada Jumat, 13 September 2024 lalu yang dipimpin oleh Sekda Sultra, Asrun Lio.

Usai pertemuan itu, Asrun memastikan bahwa suplai BBM dari Pertamina masih mencukupi bahkan ada penambahan pasokan untuk mengantisipasi kebutuhan yang terus meningkat.

Asrun juga menekankan pentingnya sosialisasi mengenai penggunaan bahan bakar jenis Pertalite. Dia mengungkapkan bahwa Pertamina kini bakal menerapkan sistem barcode untuk memastikan bahwa Pertalite digunakan secara tepat sasaran.

Dengan adanya barcode, hanya pengguna yang berhak yang dapat mengisi BBM bersubsidi tersebut, sehingga diharapkan tidak ada lagi penyalahgunaan.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak panik. Kami pastikan stok BBM aman hingga akhir tahun, semua kebutuhan masyarakat terpenuhi,” tegas Asrun.

Asrun juga meminta masyarakat dapat melaporkan jika menemukan adanya praktik penimbunan atau penjualan BBM secara eceran dengan harga yang meresahkan.

“Tim dari ESDM Sultra bersama Pertamina akan turun ke lapangan untuk memeriksa jika ada laporan tersebut, bahkan melibatkan aparat hukum jika diperlukan,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra, Andi Asis, turut memberikan penjelasan terkait antrean di SPBU.

Dia menegaskan bahwa stok Pertalite untuk Kota Kendari dan wilayah lainnya di Sultra mencukupi untuk kebutuhan selama satu tahun.

“Selain itu, setiap depot Pertamina juga sudah berjalan dengan baik, dengan tambahan pasokan yang diberikan untuk mengatasi lonjakan permintaan di lapangan,” jelasnya.

Andi Asis juga memastikan bahwa tidak ada pembatasan dalam hal distribusi Pertalite kepada masyarakat. Program subsidi Pertalite dari pemerintah saat ini sedang dalam proses sosialisasi dan pendataan, guna memastikan bahwa Pertalite dapat tepat sasaran.

Program ini bertujuan untuk menghindari pengisian berulang oleh pengguna yang tidak berhak, sehingga BBM bersubsidi dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Kami berharap agar masyarakat pengguna Pertalite tidak mudah terpengaruh isu-isu yang tidak benar. Informasi yang beredar mengenai pembatasan Pertalite itu hoaks, tidak ada pembatasan sama sekali. Pertamina bahkan telah menambah pasokan di setiap SPBU,” jelasnya.

Selain penambahan suplai BBM, Pertamina juga memastikan bahwa semua layanan SPBU akan tetap berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

Jika masyarakat menemukan adanya penyimpangan dalam pelayanan SPBU atau penjualan BBM secara tidak tepat sasaran, mereka diminta untuk segera melaporkannya. Pertamina akan bertindak tegas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

“Kami minta partisipasi aktif masyarakat. Jika melihat ada penyelewengan, segera laporkan agar bisa ditindaklanjuti. Pemerintah bersama Pertamina berkomitmen untuk menjaga ketersediaan dan kualitas BBM agar tetap terjaga,” tambah Asrun Lio.

Pihak Pemprov mengatakan tidak ada alasan bagi masyarakat untuk panik dalam menghadapi isu BBM, khususnya Pertalite. Pemerintah menjamin bahwa stok BBM di Sultra akan tetap aman hingga akhir tahun, dengan suplai yang memadai dan prosedur distribusi yang tepat.

“Dengan kepastian pasokan dari Pertamina dan upaya preventif dari pihak berwenang, masyarakat Sultra diharapkan dapat menjalani aktivitas sehari-hari tanpa khawatir akan ketersediaan BBM,” pungkasnya.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!