Muna Barat – Upaya memperkuat pengawasan wilayah laut di Sulawesi Tenggara kini memasuki babak baru. Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto, secara resmi membuka operasional Markas Unit Polisi Perairan dan Udara (Polairud) di Desa Tondasi, Kecamatan Tiworo Utara, Kabupaten Muna Barat, Selasa (15/4).
Markas baru ini digagas sebagai respons atas meningkatnya ancaman terhadap keamanan dan kelestarian sumber daya kelautan di wilayah yang dikenal kaya hasil laut tersebut. Mulai dari praktik penangkapan ikan yang merusak hingga maraknya pencurian hasil laut, semua menjadi tantangan nyata yang kini mendapat perhatian serius dari kepolisian.
Peresmian yang digelar di lokasi markas dihadiri oleh Bupati Muna Barat La Ode Darwin, para pejabat utama Polda Sultra, unsur Forkopimda, serta tokoh masyarakat dan agama. Kegiatan ini menjadi simbol penguatan sinergi antara aparat dan pemerintah daerah dalam menjaga kawasan perairan.
Dalam sambutannya, Irjen Pol Dwi Irianto menegaskan bahwa kehadiran Polairud merupakan langkah strategis yang tidak bisa ditunda. Ia menyoroti pentingnya kehadiran negara di wilayah pesisir demi menjamin rasa aman dan keberlanjutan hidup masyarakat nelayan.
“Dengan hadirnya Unit Polairud di Muna Barat, kita tidak hanya menjaga keamanan laut, tetapi juga menciptakan rasa aman bagi masyarakat pesisir dan nelayan yang menggantungkan hidupnya dari laut,” ujar Irjen Pol Dwi Irianto.
Pembangunan markas ini menelan anggaran lebih dari Rp411 juta yang bersumber dari APBD Muna Barat tahun 2024, dan diselesaikan dalam waktu 120 hari. Fasilitas ini diproyeksikan menjadi pusat kendali operasional pengawasan laut, penegakan hukum, serta perlindungan sumber daya kelautan di wilayah tersebut.
Bupati Muna Barat La Ode Darwin menegaskan bahwa dukungan terhadap Polairud adalah bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam memperkuat fondasi keamanan maritim di kawasan yang masih terbuka terhadap berbagai bentuk pelanggaran.
“Kami ingin memastikan bahwa wilayah laut Muna Barat yang luas ini benar-benar terlindungi. Polairud akan menjadi garda depan kita dalam pengamanan sumber daya laut sekaligus mendorong pemanfaatan laut secara berkelanjutan,” kata Darwin.
Wilayah laut Muna Barat menyimpan kekayaan yang tak ternilai, mulai dari potensi perikanan tangkap, rumput laut, hingga wisata bahari. Namun, besarnya potensi ini kerap menjadikan kawasan tersebut sasaran empuk bagi pelaku kejahatan laut. Dengan hadirnya Polairud, pola pengawasan diharapkan akan lebih efektif dan cepat dalam merespons ancaman di lapangan.
Editor: Denyi Risman