Ranteangin – Pj Bupati Kolaka Utara (Kolut) yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusmin, meletakkan batu pertama tanda dimulainya pembangunan gedung sekolah SMA 1 Ranteangin pada Jumat (27/9).
Hadir dalam peletakan batu pertama tersebut Sekretaris Dikbud Sultra, Angreni Balaka, Kepala Bidang Pembinaan SMK dan PK Dikbud Sultra, JH Bawondes serta Kepala OPD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolut.
Diketahui, gedung sekolah yang akan dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1,7 miliar itu terletak di Desa Lawekara, Kecamatan Ranteangin, Kabupaten Kolaka Utara.
Gedung sekolah itu nantinya akan dilengkapii dengan ruang kelas belajar mengajar, perpustakaan, dua toilet, dan sumur bor.
Jika selesai dibangun nanti, sekolah tersebut menjadi satu-satunya dan yang pertama ada Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Ranteangin, dan dua kecamatan lain, yakni Kecamatan Wawo dan Lambai.
Pasalnya, di tiga kecamatan yang berdekatan itu belum ada satupun gedung SMA yang terbangun, yang ada hanya SMK di Kecamatan Wawo dan Aliyah di Kecamatan Lambai.
Untuk diketahui, SMA 1 Ranteangin mulai beroperasi sejak 2022 lalu. Untuk proses belajar mengajarnya masih menumpang di gedung milik Sekolah Dasar di Ranteangin, dan masuk sore. Saat ini, sekolah tersebut memiliki 51 siswa dengan 9 orang guru.
Dalam sambutannya, Yusmin mengatakan, pembangunan SMAN 1 Ranteangin harus jadi tahun ini, sebab tahun lalu sempat dibatalkan karena persoalan tanah.
“Dan terimakasih kepada kepala desa yang telah menghibahkan tanah ini. Tentu ini untuk kepentingan anak-anak kita ke depan karena sangat jauh jarak antara wilayah satu dengan wilayah yang lain, sangat berjauhan,” katanya.
Dia menuturkan, kehadiran SMAN 1 Ranteangin sangat penting dan untuk menampung beberapa kecamatan di sekolah lain yang tidak memiliki sekolah tahun depan akan dianggarkan pembangunan asrama siswa di Ranteangin.
“Karena akibat tidak sekolah itu pernikahan dini terjadi di mana-mana. Dengan pernikahan dini menghasilkan turunan yang stunting, kalau stunting yang repot kita semua. Sehingga ini solusinya,” jelasnya.
Di kesempatan itu, Yusmin meminta kontraktor untuk menjaga kualitas pekerjaan pembangunan sekolah tersebut.
“Artinya kita saling mengingatkan satu sama lain dan semua pihak karena pekerjaan pembangunan sekolah ini harus selesai di Desember pertanggal 27 mendatang. Dan Tahun 2025 kita akan lakukan penganggaran listrik sekolah karena ini belum ada listriknya,” jelasnya.
Sekretaris Dikbud Sultra, Angreni Balaka membeberkan perjalanan membangun gedung SMA 1 Ranteangin yang tidak mudah dan penuh hambatan.
Hambatan yang paling menyita waktu hingga terjadi penundaan pembangunan tahun lalu adalah masalah lahan.
Namun, dengan tekad dan keinginan yang kuat dari Kadisdikbud Sultra, Yusmin yang memintanya untuk mengurus segala hal, akhirnya pembangunan gedung itu terealisasi di tahun ini.
“Saya perlu sampaikan di sini, bahwa pembangunan gedung sekolah ini bisa terealisasi berkat keinginan kuat dan dukungan penuh dari Pak Kadisdikbud Sultra yang sekarang jadi Pj Bupati Kolut,” kata Angraeni Balaka.
“Beliau memerintahkan saya untuk urus semua, bahkan beliau sedikit memaksa bahwa gedung SMA 1 Ranteangin harus dibangun tahun ini, dan Alhamdulilah berkat dukungan semua pihak, akhirnya bisa kita bangun,” sambungnya.
Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Kepala Desa Lawekara yang telah menghibahkan tanahnya seluas satu hektare untuk pembangunan gedung sekolah ini.
Sesuai yang ditugaskan kepadanya, kaya Angraeni, pembangunan gedung sekolah tersebut harus sudah rampung pada 27 Desember 2024.
Laporan: Wiwid Abid Abadi