Berita  

Puncak Kemarau, Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan di Sultra

Ilusterasi kebakaran hutan. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai memasuki puncak musim kemarau yang diprediksi berlangsung selama dua bulan ke depan. Seluruh pihak diminta untuk waspada terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Tim Manggala Agni Daerah Operasi Sultra saat ini juga sudah mulai meningkatkan pemantauan dan kewaspadaan, baik di wilayah daratan, namun utamanya di wilayah kepulauan.

“Wilayah daratan yang seringkali terjadi kebakaran hutan dan lahan juga menjadi perhatian khusus di puncak kemarau saat ini,” kata Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Wilayah Sultra, Yanuar Fanca Kusuma, dikutip dari Antara, Sabtu, 16 September 2023.

Menurut Fanca, untuk kemarau tahun ini, potensi terjadinya Karhutla lebih ke daerah kepulauan, hal itu disebabkan karena pembukaan lahan oleh warga.

“Saat ini ada pembelokan titik hotspot yang kemungkinan adalah kebakaran hutan dan lahan ada di daerah kepulauan,” ungkapnya.

“Biasanya tiap tahun terjadi kebakaran pada beberapa kabupaten tertentu dan sekarang karena cuaca yang ekstrem pada beberapa bulan ini bergeser jumlah hotspot dan kebakaran,” imbuhnya.

Meski potensi Karhutla lebih besar terjadi kepulauan, pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan di wilayah daratan.

Salah satu daerah daratan yang menjadi langganan setiap tahunnya adalah Kabupaten Bombana, serta lahan gambut di wilayah Kolaka Timur.

“Di daratan sendiri daerah terluas terjadinya karhutla masih terjadi di Bombana, tetapi menjadi perhatian khusus kami di Kolaka Timur karena di sana terdapat ekosistem gambut,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Sultra, Aris Yunatas mengatakan berdasarkan prakiraan, puncak kemarau terjadi di bulan September hingga Oktober mendatang.

BMKG mengimbau kepada semua pihak dan masyarakat untuk waspada Karhutla.

“Karena potensi karhutla sekarang potensinya cukup tinggi, dan kami setiap hari mengeluarkan informasi hotspot titik api sehingga ini menjadi kewaspadaan bagi masyarakat kita di Sultra,” katanya.


Editor: Muh Fajar RA

error: Content is protected !!
Exit mobile version