Kendari – Seminar Kebangsaan yang digagas oleh Forum Pembaharu Kasakamu (Fahamu) bekerja sama dengan Yayasan Aulian Ghaida Fatanah dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora) sukses diselenggarakan di Gedung Aula Kantor Penghubung Kota Kendari, Selasa (29/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 pemuda dan mahasiswa yang berkesempatan mendengarkan pandangan dari berbagai akademisi, politisi, serta tokoh pemuda.
Mengusung tema Gagasan Politik Pemuda, Pemuda Mewujudkan Demokrasi Berkualitas, seminar ini bertujuan untuk mendorong generasi muda agar lebih aktif berperan dalam mewujudkan demokrasi yang sehat dn berintegritas.
Ketua Yayasan Aulian Ghaida Fatanah, Marfin, mengapresiasi langkah Fahama yang mampu menggandeng Kemenpora untuk menggelar acara berskala nasional ini.
“Pencapaian ini sangat luar biasa, ketika sebuah paguyuban desa dapat bekerja sama dengan lembaga pemerintah pusat. Saya kira ini adalah langkah awal yang penting,” ujar Marfin.
Ia menambahkan harapannya agar kegiatan ini menjadi stimulus bagi pemuda dalam menghadapi situasi politik, khususnya menjelang Pilkada.
Marfin juga menekankan pentingnya peran mahasiswa dan pemuda dalam menjaga integritas proses politik.
“Mahasiswa dan pemuda memiliki peran strategis untuk memastikan jalannya proses demokrasi yang sehat, adil, dan transparan. Mereka juga harus menjadi garda terdepan dalam menangkal potensi konflik sosial dan penyebaran hoaks di masyarakat,” jelasnya.
Ketua Fahamu, Muhammad Alim, merasa bersyukur atas kelancaran seminar ini. “Ini adalah kali pertama kami menyelenggarakan seminar seperti ini, dan saya bersyukur acara berjalan sukses. Terima kasih kepada Yayasan Aulian Ghaida Fatanah yang telah memberikan dukungan penuh, serta para narasumber yang bersedia meluangkan waktunya,” katanya.
Di sisi lain, La Isra, anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara yang hadir sebagai narasumber, mendorong peserta untuk lebih terlibat dalam politik.
“Generasi muda harus memiliki visi yang jelas dan aktif dalam menangkap peluang. Dalam sistem demokrasi, kita tidak hanya dituntut menjadi pengamat, tetapi juga harus berpartisipasi langsung, termasuk dalam ranah politik,” tegas La Isra.
Seminar ini berhasil menegaskan pentingnya partisipasi generasi muda dalam dinamika politik, serta mengajak mereka untuk menjadi agen perubahan dalam pembangunan politik yang sehat dan berkelanjutan.
Laporan: Denyi Risman