Konawe – Program Nasional Ketahanan Pangan dan Swasembada Pangan yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Selasa (21/1). Sebanyak 508 hektar lahan disiapkan untuk mendukung penanaman jagung di wilayah tersebut.
Kegiatan yang berlangsung di Desa Anahinunu, Kecamatan Amonggedo, dipimpin oleh Kapolda Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto, dan dihadiri oleh Staf Ahli Gubernur La Ode Butolo mewakili Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, Ketua DPRD Provinsi Sultra La Ode Tariala, Penjabat Bupati Konawe Stanley, Kajari Konawe Musafir Menca, Ketua DPRD I Made Asmaya, pejabat eselon II Pemda Konawe, serta perwakilan PT Tani Prima Makmur (TPM).
Dalam sambutannya, Kapolda Sultra menekankan pentingnya sinergi antara Polri dan berbagai mitra strategis dalam mendukung keberhasilan program ini.
“Kerjasama antara Polri, pemerintah daerah, sektor swasta, dan petani diharapkan dapat meningkatkan produktivitas jagung di wilayah ini dan memperkuat sektor pertanian sebagai pilar ketahanan pangan,” ujar Irjen Pol Dwi Irianto.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional.
“Kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting untuk menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa program ini selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menguatkan daya saing Indonesia di sektor pangan dan pertanian.
“Melalui program ini, kita optimis Indonesia akan semakin mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya dan mampu bersaing di kancah global,” terangnya.
Staf Ahli Gubernur Sultra, La Ode Butolo, menyambut positif inisiatif ini dan menilai bahwa program ini bukan hanya tentang penanaman jagung, tetapi juga menciptakan sistem pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.
“Program ini berkaitan dengan menciptakan sistem pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci keberhasilannya,” katanya.
Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan masyarakat, sangat penting untuk mewujudkan ketahanan pangan yang mendukung perekonomian daerah serta kesejahteraan petani lokal.
Ketua DPRD Provinsi Sultra, La Ode Tariala, menekankan bahwa program ini sangat penting untuk keberlanjutan ekonomi dan ketahanan nasional Indonesia.
“Sektor pertanian merupakan pilar utama dalam menciptakan kemandirian negara menghadapi tantangan global. Sebagai legislatif, kami siap mendukung kebijakan yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada pangan,” ujarnya.
La Ode Tariala juga menyebutkan bahwa program swasembada pangan yang digagas Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan, serta fokus pada pengembangan teknologi pertanian ramah lingkungan.
“Keberhasilan program ini akan membawa dampak signifikan bagi perekonomian lokal, mengurangi ketergantungan impor, dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global,” tambahnya.
Pj Bupati Konawe, Stanley, mengapresiasi inisiatif Polri dan mitra strategis yang telah mendukung ketahanan pangan nasional.
“Ketahanan pangan adalah pondasi utama pembangunan nasional. Dengan adanya program ini, petani lokal akan lebih sejahtera dan perekonomian daerah akan semakin kuat,” jelas Stanley.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini mempererat hubungan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, serta menjadi kunci dalam menciptakan sektor agrikultur yang modern, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
“Kolaborasi ini menjadi kunci utama dalam menciptakan sektor agrikultur yang berkelanjutan,” tutup Pj Bupati Konawe.
Editor: Denyi Risman