Terkait Musda Golkar Sultra, Ini Kata La Ode Darwin

Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, saat meninjau armada pemadam kebakaran di pelataran Kantor Bupati, memastikan kesiapan operasional dan ketersediaan BBM khusus untuk Damkar, Kamis (20/3). Foto: Dok. Istimewa.

Muna Barat – Di tengah dinamika menjelang Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra), nama La Ode Darwin mencuat sebagai salah satu figur yang digadang-gadang menjadi kuda hitam. Namun, pria yang kini menjabat sebagai Bupati Muna Barat itu justru memilih sikap diam dan tidak terburu-buru dalam menyatakan niat politiknya. Ia menegaskan, fokus utamanya saat ini adalah membenahi daerah yang baru ia pimpin.

“Pada prinsipnya sekarang masih fokus melaksanakan program kerja 100 hari saya di Kabupaten Muna Barat. Masih fokus untuk membenahi Kabupaten Muna Barat ini agar bisa menjadi daerah yang maju dan berkembang. Terutama di program 100 hari kami itu ada beberapa yang memang prioritas akan kami lakukan,” tegas Darwin dalam wawancara pada Minggu (13/4).

Meski sejumlah pihak menyebutnya sebagai figur potensial dan beberapa media mulai memposisikannya sebagai calon kuat, Darwin belum melakukan langkah-langkah konsolidasi politik seperti yang lazim dilakukan kandidat serius lainnya.

“Terkait dengan Partai Golkar saya rasa sampai saat ini saya belum menyatakan sikap untuk maju sebagai calon ketua DPD I. Walaupun mungkin sudah ada beberapa media menyampaikan bahwa saya salah satu calon, tapi sampai saat ini saya belum pernah melakukan konsolidasi dan sebagainya,” ungkapnya.

Namun, Darwin tidak menutup sepenuhnya pintu kontestasi. Ia memberikan sinyal bahwa kemungkinan itu tetap terbuka, tergantung dinamika internal partai dan arah dukungan dari para pemegang suara.

“Pada prinsipnya bahwa kalau saya diinginkan oleh ketua DPD II, para pemegang hak suara, maka insya Allah saya akan siap. Tetapi kalau mereka tidak inginkan ya untuk apa juga kita mau pusing-pusing,” katanya.

Salah satu titik spekulasi muncul dari pertemuannya dengan sejumlah Ketua DPD II di Baubau, yang oleh sebagian pihak ditafsirkan sebagai manuver politik menjelang Musda. Namun Darwin buru-buru meluruskan narasi itu.

“Saya pernah bertemu dengan ketua DPD II di Baubau, waktu menjemput Pak Bahlil sebagai Menteri ESDM yang juga Ketua Umum DPP Golkar. Tapi saat itu saya datang kapasitas saya sebagai Bupati Muna Barat,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa pertemuan itu murni dalam kapasitas kepala daerah, bukan bagian dari skenario politik.

“Walaupun mungkin ada foto, kami duduk barengan bersama dengan para katua-ketua DPD II. Jadi, ya tolong diluruskan. Sampai saat ini saya belum menyatakan sikap maju sebagai Ketua DPD I Golkar,” tegas Darwin.

Meski terus menghindari kesan tengah membangun dukungan, Darwin tetap menyisakan celah kemungkinan jika gelombang dukungan kader terus menguat.

“Kalau saya dikehendaki oleh internal Partai Golkar, terutama pemilik hak suara, ya saya bersedia menerima dukungan dari mereka. Tapi sekali lagi dicatat, saya sekarang lagi fokus melaksanakan agenda-agenda program kerja yang ada di Kabupaten Muna Barat,” pungkasnya.

Sikap wait and see yang diambil La Ode Darwin ini menambah catatan penting dalam peta persaingan internal Golkar Sultra. Sementara sejumlah nama lain mulai menunjukkan manuver dan keseriusan, Darwin memilih menjaga jarak. Entah karena strategi menunggu momentum atau memang enggan terlibat terlalu dini dalam pusaran perebutan kekuasaan di tubuh partai berlambang beringin tersebut.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!