News  

Waspada Kebakaran Lahan di Kendari, Sudah Ada Korban Jiwa

Kebakaran lahan di Jln Madusila, Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Sabtu (14/10) sekitar pukul 09.00 WITA. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Kebakaran lahan di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali terjadi.

Kali ini kebakaran terjadi di Jln Madusila, Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Sabtu (14/10) sekitar pukul 09.00 WITA.

Kebakaran tersebut menimbulkan asap tebal yang mengganggu pandangan pengendara kendaraan karena titik api dekat dengan jalan raya.

Satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Kota Kendari dan mobil AWC Polda Sulawesi Tenggara dikerahkan untuk memadamkan api tersebut.

Dipantau oleh media hingga pukul 12.00 WITA puluhan personel polisi dan Damkar masih berjibaku memadamkan api.

Kapolsek Poasia, AKP Jumran mengatakan, belum mengetahui penyebab pasti kebakaran lahan tersebut.

“Penyebabnya kita belum tahu,” kata AKP Jumran saat ditemui di lokasi kebakaran.

Pihaknya terlebih dahulu berusaha agar kebakaran tersebut tidak meluas hingga ke pemukiman warga.

“Sejumlah titik telah berhasil dipadamkan menggunakan mobil AWC dan Damkar,” katanya.

Kebakaran lahan juga pernah terjadi di depan Pasar Ranomeeto Baru, Jln Unnamed Road, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, pada Rabu (27/9) sekitar pukul 15.20 WITA. Lokasi ini masih masuk wilayah hukum Polresta Kendari.

Satu unit watter cannon milik Brimob Polda Sulawesi Tenggara diterjunkan untuk memadamkan api yang cepat meluas.

Kapolsek Konda, IPTU Kartini Suryaningsih J menjelaskan, kebakaran berawal saat pemilik lahan bernama Nyoman membakar tumpukan sampah di lokasinya.

“Sebenarnya sudah diingatkan sama warga sekitar agar tidak membakar, tapi peringatan itu tidak diindahkan,” jelas IPTU Kartini.

Setelah beberapa saat, api di lahan Nyoman semakin membesar dan tak dapat dikendalikan sehingga merambat ke lahan milik Sadola.

“Lahan Pak Sadola berisi ban bekas yang sudah tidak dipakai, jadi api cepat membesar, luas lahan yang terbakar 50 x 50 meter,” katanya.

Beruntung kebakaran tersebut tak sampai merambat ke pemukiman warga yang berada dekat dari lokasi setelah satu unit watter cannon milik Brimob Polda Sultra diterjunkan ke lokasi.

“Pukul 16.29 WITA api bisa dipadamkan oleh water cannon kawan-kawan Brimob Polda Sultra. Tidak ada korban jiwa. Situasi konfusif,” pungkasnya.

Menelan Korban Jiwa

La Mambisa, warga Kota Kendari meninggal dunia saat membakar lahannya. Foto: Dok. Polresta Kendari.

Kebakaran lahan juga terjadi di Lorong Sagu Kelurahan Benuanirae Kecamatan Abeli Kota Kendari pada Jumat, 6 Oktober 2023 siang.

Bahkan, kebakaran lahan ini menimbulkan korban jiwa. La Mambisa berusia 82 tahun yang merupakan pemilik lahan meninggal dunia akibat terbakar.

Peristiwa ini terjadi saat korban membakar tumpukan daun dan ranting kering dengan niat membersihkan kebunnya. Namun karena kondisi kering akibat kemarau panjang, api dengan cepat membesar dan melebar.

Panik karena api merambat, La Mambisa berupaya memadamkan api, nahas dia ikut terbakar dan meninggal dunia diduga akibat sesak napas akibat asap kebakaran lahan. Terdapat luka bakar di sekujur tubuh korban.

Peringatan BMKG

Kantor Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Tenggara sudah sejak jauh hari secara rutin mengeluarkan peringatan tentang titik panas atau hot spot di Bumi Anoa akibat musim kemarau.

Bahkan, hampir setiap hari BMKG mengeluarkan rilis sebaran titik panas di wilayah Sultra. Ditilik Sultranesia, sebaran titik panas semakin hari semakin meluas dan tersebar di beberapa kabupaten dan kota.

Rilis terbaru dari BMKG pada Jumat, 13 Oktober 2023 menemukan puluhan titik panas tersebar di wilayah Sultra. Dua titik panas di antaranya terpantau berada di wilayah Kota Kendari, yakni di Kecamatan Kambu dan Baruga.


Editor: Wiwid Abid Abadi

error: Content is protected !!