Brimob vs Leasing di Kendari: Kronologi Versi Polda Sultra

Polda Sutra. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya memberikan klarifikasi terkait insiden bentrokan antara anggota Brimob dan karyawan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) di Kota Kendari. Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Iis Kristian, menegaskan bahwa tidak ada pengeroyokan seperti yang sebelumnya diberitakan.

Menurut Kombes Pol Iis Kristian, kejadian bermula dari permasalahan kendaraan Honda Brio kuning yang diduga milik PT MTF Cabang Manado, yang saat itu dikendarai oleh Bharada Suratman, anggota Resimen II Brimob Kelapa Dua yang bertugas di Kendari.

Masalah tersebut telah dibahas dan disepakati penyelesaiannya pada hari Senin, 17 Maret 2025. Namun, saat Suratman meninggalkan lokasi, kendaraan tersebut dicegat oleh pihak leasing yang dipimpin oleh Sarlun Sauala dan beberapa karyawan MTF lainnya.

“Nah, pada saat pulang itu dicegat mobil itu oleh yang dari Finance itu. Di dekat The Park Kendari. Kemudian direbut kuncinya. Suratman hubungi lagi temannya. Nah, datang lagi temannya ke situ. Kan sudah dibicarakan waktu di Biliar itu. Kok dicegat lagi? Akhirnya terjadilah keributan di situ,” jelas Kombes Pol Iis Kristian, Minggu (16/3).

Situasi yang awalnya hanya sebatas persoalan kendaraan berubah menjadi adu fisik. Namun, Polda Sultra membantah adanya pengeroyokan oleh anggota Brimob.

“Mereka datang itu enggak bawa alat. Kemudian, bukan ratusan, dan nda mengeroyok. Tidak ada pengeroyokan karena yang lainnya tidak ikut memukul,” tegasnya.

Dalam bentrokan tersebut, bukan hanya pihak leasing yang mengalami kekerasan. Seorang anggota Brimob bernama Made juga menjadi korban setelah diduga mendapat pitingan dari pihak leasing.

“Memang ada perkelahian Suratman dengan salah satu. Karena ada satu anggota Brimob atas nama Made itu dipiting. Nah, yang dipiting ini bikin pengaduan juga ke Polresta,” tambahnya.

Dugaan Pelecehan: Kesengajaan atau Situasi Chaos?

Di tengah ketegangan, muncul laporan dugaan pelecehan seksual terhadap seorang karyawan wanita MTF bernama Erni. Ia mengaku HP-nya akan direbut saat mendokumentasikan insiden tersebut lewat video. Gagal mendapatkan HP-nya, ia mengklaim mengalami pelecehan di bagian dadanya.

Namun, menurut Polda Sultra, insiden itu terjadi tanpa disengaja dalam situasi yang kacau.

“Terkait dengan yang ada ibu-ibu itu. Nah itu karena tiba-tiba aja kena,” ujar Kombes Pol Iis Kristian singkat.

Proses Hukum Tetap Berjalan

Polda Sultra memastikan bahwa proses hukum akan tetap berjalan untuk kedua belah pihak yang telah membuat laporan.

“Kedua korban yang sudah melapor, baik dari pihak Finance maupun Brimob, pasti akan ditindaklanjuti,” katanya.

Selain itu, kepolisian juga akan melakukan pemeriksaan terhadap anggota Brimob yang terlibat dalam kejadian tersebut.

“Kemudian untuk anggota juga pastinya akan diperiksa, dimintai keterangannya oleh Provos Resimen. Karena ini anggota Resimen. Mereka tugas di sini di bawah kendali sana,” jelasnya.

Hingga kini, Polda Sultra masih terus mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi agar duduk perkara menjadi lebih terang. Apakah ini sekadar gesekan kecil akibat kesalahpahaman atau ada benang kusut yang lebih besar di baliknya? Polisi berjanji akan menelusurinya hingga tuntas.


Editor: Redaksi

error: Content is protected !!
Exit mobile version