Hilirisasi Nikel Melaju Kencang, Smelter Merah Putih Ceria Dioperasikan di Kolaka

Smelter Merah Putih Ceria Grup. Foto: Dok. Istimewa.

Kolaka – PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria Group) resmi mengoperasikan Smelter Merah Putih di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Minggu, 27 April 2025.

Fasilitas pengolahan nikel ini merupakan proyek Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Objek Vital Nasional (Obvitnas).

Smelter Merah Putih memproduksi Ferronickel (FeNi) rendah karbon menggunakan teknologi Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA.

Dalam tahap awal ini, fasilitas tersebut menargetkan produksi tahunan sebesar 63.200 ton FeNi atau setara 13.900 ton logam nikel.

Pihak perusahaan menyatakan bahwa smelter ini menjadi simbol kesiapan industri nasional dalam mendukung hilirisasi mineral dan transisi energi global.

“Kami siap mendorong hilirisasi nikel berkelanjutan dan memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi dunia,” ujar CEO Ceria Group, Derian Sakmiwata, Rabu (30/4).

Smelter Merah Putih juga diklaim ramah lingkungan karena menggunakan energi terbarukan, dibuktikan dengan kepemilikan Renewable Energy Certificate (REC) dari PT PLN (Persero).

Teknologi RKEF yang digunakan memungkinkan efisiensi energi tinggi dan pengurangan emisi gas buang.

Corporate Secretary Ceria Group, Imelda Kiagoes, menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi pijakan kuat dalam rantai pasok industri nikel nasional.

“Pencapaian ini menjadi fondasi kuat Ceria untuk berperan dalam rantai pasok global dan mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah,” kata Imelda.

Ceria menargetkan ekspansi ke empat jalur produksi RKEF dengan total kapasitas 252.700 ton FeNi per tahun.

Selain itu, perusahaan juga menyiapkan pengembangan fasilitas lanjutan seperti Nickel Matte Converter, Refinery, dan pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) untuk mendukung industri baterai kendaraan listrik (EV).

Dengan beroperasinya Smelter Merah Putih, Ceria memperkuat posisinya sebagai salah satu aktor kunci dalam strategi hilirisasi mineral nasional dan mendorong penguatan peran Indonesia dalam industri energi masa depan.


Editor: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version