News  

Ini 13 Masalah Utama yang Dihadapi Warga Sultra Berdasarkan Hasil Survei

Peta Sulawesi Tenggara. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Charta Politika Indonesia pada bulan September 2024, terungkap sejumlah persoalan utama yang dihadapi masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra).

Survei ini dipresentasikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam acara di Hotel Plaza Inn, Kendari, pada Rabu (2/10). Survei tersebut melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh wilayah provinsi, dengan margin of error sebesar 2,83%.

Hasil survei menunjukkan bahwa selain harga kebutuhan pokok yang mahal, masalah utama yang paling dirasakan oleh masyarakat Sultra adalah kesulitan mencari lapangan kerja, termasuk keberadaan tenaga kontrak, yang mencapai 32,2%.

Persoalan kedua yang paling banyak dihadapi masyarakat adalah infrastruktur jalan yang tidak memadai, dengan 15,8% responden mengungkapkan ketidakpuasan mereka terkait hal ini. Biaya berobat dan kesehatan yang mahal menempati urutan ketiga, dirasakan oleh 9,3% responden.

Berikut adalah daftar lengkap persoalan utama yang dihadapi masyarakat Sultra menurut survei tersebut:

1. Kesulitan mencari lapangan kerja/keberadaan tenaga kontrak – 32,2%
2. Infrastruktur jalan yang tidak memadai – 15,8%
3. Biaya berobat/kesehatan yang mahal – 9,3%
4. Harga jual komoditas perkebunan – 8,9%
5. Kebersihan/pengelolaan sampah – 5,3%
6. Biaya pendidikan dasar-menengah (SD, SMP, SMA) yang mahal – 4,4%
7. Sarana penerangan/listrik yang tidak memadai – 3,8%
8. Infrastruktur pertanian/irigasi yang tidak memadai – 3,5%
9. Kesulitan mendapatkan air bersih – 3,3%
10. Pelayanan birokrasi yang lambat – 2,8%
11. Kesulitan mendapatkan izin usaha/memulai bisnis – 2,0%
12. Sarana transportasi yang tidak memadai – 1,8%
13. Kemacetan jalan raya – 0,7%
14. Lainnya – 1,8%
15. Tidak Tahu/Tidak Jawab (TT/TJ) – 4,3%

Hasil survei ini menunjukkan bahwa persoalan utama yang dihadapi masyarakat Sultra adalah kesulitan mencari lapangan kerja, yang menjadi kekhawatiran terbesar bagi 32,2% responden.

Selain itu, masalah infrastruktur jalan yang tidak memadai serta biaya kesehatan yang tinggi juga menjadi fokus utama yang membutuhkan perhatian dari para pemangku kepentingan di wilayah ini.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version