Konawe – Hidup di balik jeruji bukan akhir dari segalanya. Justru di sanalah kesempatan untuk menata ulang masa depan. Pesan itulah yang dibawa Kakanwil Ditjenpas Sulawesi Tenggara, Sulardi, saat mengunjungi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Unaaha, Kabupaten Konawe, Minggu (16/3).
Ia menegaskan bahwa masa hukuman bukan sekadar waktu yang terbuang, melainkan momen untuk berbenah dan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Ketertiban adalah kunci utama untuk memperlancar proses pembinaan di Rutan ini. Kami berharap, seluruh WBP bisa menjalani masa hukuman dengan baik, mengikuti program pembinaan yang ada, dan mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih baik,” ujar Sulardi.
Kunjungan ini bukan hanya formalitas. Sulardi turun langsung meninjau fasilitas, mengamati program pembinaan, dan berbincang dengan beberapa warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Ia menyemangati mereka agar tidak menjadikan Rutan sebagai tempat menunggu waktu berlalu, tetapi sebagai ruang untuk menempa diri.
Bukan rahasia, banyak yang menganggap masa hukuman sebagai gelapnya terowongan tanpa ujung.
Namun, Sulardi ingin mengubah perspektif itu. Ia menekankan bahwa Rutan Unaaha bukan sekadar tempat menjalani hukuman, melainkan wadah pembentukan karakter.
Dengan program keterampilan yang tersedia, setiap WBP punya peluang untuk keluar dengan bekal lebih dari sekadar penyesalan.
“Diharapkan Rutan Unaaha bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi proses pembinaan dan rehabilitasi para WBP,” tutup Sulardi.
Pesan itu jelas: jangan hanya menunggu kebebasan, tapi siapkan diri untuk menyambutnya dengan lebih siap dan lebih baik.
Editor: Denyi Risman