Kendari – Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam (Mahacala) Universitas Halu Oleo (UHO) resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) ke-35 tahun 2026.
Penunjukan tersebut dilakukan pada forum TWKM ke-34 di Universitas Tadulako, Sulawesi Tengah, pada Mei 2025 lalu.
Ketua Mahacala UHO, Endi Apriansyah, menyatakan komitmennya menjadikan forum ini sebagai ajang strategis untuk memperkenalkan kekayaan alam dan destinasi wisata yang dimiliki Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Melalui forum TWKM ini kita juga akan kenalkan potensi Pariwisata Sultra,” katanya saat ditemui di Sekretariat Mahacala UHO, Jumat (27/6).
Endi mengungkapkan, TWKM ke-35 akan dipusatkan di Kota Kendari dan direncanakan berlangsung pada Oktober 2026.
Menurutnya, ajang tahunan ini bukan sekadar pertemuan antar-anggota pecinta alam dari seluruh Indonesia, tapi juga wadah penting untuk mengangkat isu-isu strategis.
“Kita rencanakan kegiatan di bulan Oktober 2026,” ungkapnya.
“Kita juga akan membahas isu lingkungan terkini dan akan melahirkan beberapa rekomendasi,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Panitia TWKM 2026, Ahmad Cahyadi, menyampaikan bahwa timnya telah mulai melakukan persiapan teknis dan koordinasi internal demi menyukseskan kegiatan besar tersebut.
“Kita sudah mulai rapat terkait persiapan kegiatan ke depan,” ujarnya.
“Kami minta dukungan semua pihak untuk mensukseskan kegiatan ini,” tambahnya.
Sebagai informasi, TWKM merupakan forum nasional tahunan yang mempertemukan mahasiswa pecinta alam dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia.
Forum ini menjadi ruang diskusi, tukar pengalaman, serta pengembangan kemampuan dalam bidang kepecintaalaman seperti SAR, pendakian, panjat tebing, arung jeram, dan pelestarian lingkungan.
Mahacala UHO sendiri tercatat pernah menjadi tuan rumah TWKM pada 1996 silam.
Forum tersebut dikenang sebagai salah satu penyelenggaraan terbaik sepanjang sejarah TWKM.
Kini, setelah hampir tiga dekade, Mahacala kembali diberi kepercayaan untuk mengulang pencapaian bersejarah itu dengan skala yang lebih besar dan agenda yang lebih strategis.
Editor: Redaksi
