Kendari – Musim kemarau di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) Tahun 2024 ini diprediksi datang lebih cepat.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya terjadi antara September dan Oktober, tahun ini awal musim kemarau di Bumi Anoa terjadi pada Juni, sedangkan puncaknya terjadi pada Juli hingga September 2024.
Kepala Stasiun Klimatologi Sultra, Aris Yunatas menjelaskan, bahwa fenomena ini dipengaruhi oleh status El Nino yang diprediksi akan menjadi netral mulai Mei hingga Juli 2024.
Yang mana, pada periode itu kondisi suhu permukaan laut perairan Indonesia masih dalam kategori hangat. Namun angin timuran diprediksi mulai aktif.
“Awal musim kemarau di wilayah Sultra terjadi pada Juni, dan paling akhir Agustus,” kata Aris dalam konfrensi pers minggu lalu.
“Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun atau pada periode 1991 sampai 2020), awal musim kemarau di Sultea tahun 2024 ini umumnya mundur dari normalnya,” sambung Aris.
Aris menjelaskan, hujan selama musim kemarau ini diperkirakan di bawah normal dan di atas normalnya.
“Puncak musim kemarau diperkirakan pada Juli hingga September 2024 diperkirakan antara 10-12 destarian atau lebih pendek,” jelasnya.
Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat harus tetap waspada dan terus memperhatikan informasi iklim dari BMKG.
“Mengingat hingga tiga bulan ke depan diprediksi curah hujan di wilayah Sultra masih dalam kategori rendah hingga tinggi,” pungkasnya.
Editor: Muh Fajar