Kendari – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjaga stabilitas angka inflasi pasca Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah Tahun 2024.
Dari berita resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis 2 Mei 2024, inflasi Sultra year on year stabil di angka 2,46 persen, atau di bawah angka inflasi nasional yakni 3,00 persen.
“Alhamdulillah inflasi kita relatif stabil di bawah angka inflasi nasional, jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah maka Provinsi Sultra pada peringkat ke-13 dari 38 Provinsi. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 4,65 persen,” kata Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto.
Selanjutnya, untuk empat Kabupaten Kota yang dihitung angka inflasinya, Kota Baubau menjadi yang tertinggi dan Kabupaten Kolaka menjadi yang terendah.
“Kota Baubau angka inflasinya yakni sebesar 3,21 persen, selanjutnya Kota Kendari 3,09 persen, Kabupaten Konawe 2,58 persen, dan yang terendah Kabupaten Kolaka sebesar 2,45 persen,” kata Andap.
Terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras sebesar 0,90 persen, sigaret kretek mesin 0,42 persen, angkatan udara 0,24 persen, dan emas perhiasan sebesar 0,15 persen.
“Adapun komoditas peredam laju inflasi di tempat kita Sultra yakni ikan layang dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen, ikan bandeng atau ikan bolu 0,08 persen, dan ikan kembung dengan andil sebesar 0,07 persen,” ungkapnya.
Linier dengan inflasi year on year, kata Andap inflasi bulanan di Sultra juga stabil pada angka sebesar 0,47 persen. Berdasarkan historis perkembangan harga selama Idul Fitri dalam 4 empat tahun terakhir, Sultra selalu alami inflasi.
Kondisi inflasi yang terkendali ini menempatkan Sultra pada posisi ke-26 apabila dilihat dari peringkat inflasi tertinggi. Namun apabila dilihat dari peringkat inflasi terendah, Sultra berada pada peringkat 13 dari 38 Provinsi yang dinilai inflasinya secara nasional.
Andap mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan berperan aktif dalam pengendalian inflasi di Sultra.
“Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada TPID Provinsi Sultra dan para pihak yang telah berkontribusi menjaga stabilitas inflasi di Sultra selama perayaan Idul Fitri 1445 H,” ujar Andap.
Pj Gubernur juga menginstruksikan TPID Provinsi Sultra serta Bupati Walikota dan Kepala Perangkat Daerah untuk melakukan langkah-langkah intervensi dalam menjaga stabilitas harga di Sultra.
“TPID, serta Bupati Walikota dan para Kepala Perangkat Daerah, meski angka inflasi kita masih dalam rentang kendali 1,5 persen hingga 3,5 persen, saya perlu tegaskan akan pentingnya langkah-langkah intervensi, tetap waspada dan laksanakan langkah-langkah antisipatif guna menjaga stabilitas harga di Sultra,” katanya.
“Selamat berjuang yang optimal untuk melayani masyarakat, semoga Sultra semakin baik dari waktu ke waktu,” pungkasnya. Rilis
Editor: Muh Fajar