Kendari – Di tengah gemerlapnya bulan Ramadhan, di sebuah sudut SMPN 16 Kendari, nilai kepedulian tumbuh subur bak tunas yang siap menjadi pohon rindang. Jumat (14/3), sekolah ini kembali menggelar Program Peduli dan Berbagi, sebuah aksi nyata yang menghadirkan senyum bagi 20 keluarga siswa kurang mampu.
Lebih dari sekadar tradisi tahunan, program ini menjadi bukti bahwa Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menanam kebaikan dan memperkuat nilai kemanusiaan.
Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan refleksi dari semangat gotong royong yang terus dipupuk. Kepala SMPN 16 Kendari, Dedy Amril Ismail, menegaskan bahwa program ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang ingin ditanamkan kepada para siswa.
“Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan saat yang tepat untuk menumbuhkan nilai kepedulian. Kami ingin siswa kami tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki hati yang lembut dan tangan yang ringan untuk membantu sesama,” ujar Dedy Amril Ismail.
Bantuan berupa beras, gula, dan minyak goreng ini tak turun dari langit, melainkan dikumpulkan dari hati-hati yang rela berbagi. Para siswa yang lebih mampu, guru, serta donatur dari masyarakat sekitar sekolah menjadi bagian dari rantai kebaikan ini.
Menariknya, sebagian besar dana berasal dari Program Sedekah Jumat, sebuah tradisi yang dilakukan setiap pekan, di mana setiap orang bisa menyisihkan sedikit rezekinya untuk kepentingan sosial.
“Uang Sedekah Jumat berasal dari siswa yang mau berbagi. Mereka rajin bersedekah dari uang koin yang kadang berceceran di rumah, tetapi ternyata sangat berguna bagi saudara mereka yang lain,” tambah Dedy Amril Ismail.
Tidak semua keluarga beruntung mendapatkan bantuan pemerintah seperti Program Indonesia Pintar (PIP) atau bantuan sosial lainnya. Namun, di SMPN 16 Kendari, mereka tidak dibiarkan berjuang sendiri. Sekolah ini hadir sebagai rumah kedua, tempat di mana tangan-tangan kecil terlatih untuk menggenggam erat sesama, bukan sekadar menggenggam pena.
Di tengah pembagian sembako, suasana haru pun tak terelakkan. Salah seorang siswa penerima bantuan, Afdil, siswa kelas 9 yang tinggal di Desa Sorue Jaya, mengaku bahagia menerima bantuan ini.
“Saya senang bisa menerima bantuan ini. Semoga berkah dan semakin banyak yang terbantu di tahun depan,” ujarnya penuh syukur.
Sementara itu, Wa Ndoemu, salah satu orang tua siswa yang tinggal di Kelurahan Kassilampe, tampak sumringah. Setidaknya, bantuan ini sedikit meringankan bebannya. Ia berharap ke depan sekolah semakin baik dalam membantu sesama melalui program-programnya.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat berarti bagi keluarga kami. Terima kasih kepada pihak sekolah dan semua yang telah berbagi. Semoga program seperti ini terus berlanjut dan semakin banyak yang merasakan manfaatnya,” ujarnya penuh harap.
Selain penyerahan sembako, Program Peduli dan Berbagi di SMPN 16 Kendari juga menghadirkan berbagai kegiatan spesial Ramadhan, seperti pesantren kilat, berbagi takjil, buka puasa bersama, hingga halal bi halal selepas Idulfitri.
Semua ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga ikhtiar menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki empati tinggi.
Di sekolah ini, Ramadhan bukan hanya tentang puasa dan doa, tetapi juga tentang tangan-tangan yang saling menggenggam, memastikan tak ada yang tertinggal di jalan kebaikan.
Editor: Denyi Risman