Kendari – Sekretaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio, menegaskan pentingnya pelaporan bencana yang cepat dan terstruktur agar pemerintah dapat merespons dengan lebih sigap.
Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi bersama para bupati dan wali kota yang terdampak banjir dan gempa bumi, Kamis (30/01).
Menurut Asrun Lio, pemerintah daerah harus lebih proaktif dalam menyampaikan laporan kebencanaan, agar tidak kalah cepat dengan informasi yang beredar di media.
“Selama ini kita sering kalah cepat dengan informasi yang beredar di media. Oleh karena itu, gubernur mengharapkan agar setiap kejadian luar biasa segera dilaporkan secara berjenjang,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, Pemprov Sultra membahas langkah-langkah penanganan bencana, termasuk koordinasi antar daerah yang terdampak. Gubernur Sultra mengarahkan agar penanganan bencana dilakukan secara sistematis dan seragam.
“Kita harus tahu tahapan-tahapan dalam kebencanaan, mulai dari penetapan status siaga bencana, tanggap darurat, hingga transisi darurat menuju pemulihan,” tambah Asrun Lio.
Sementara itu, Kabupaten Kolaka telah lebih dulu menetapkan status siaga bencana dan tengah bersiap menaikkan status menjadi tanggap darurat akibat guncangan gempa yang masih terjadi.
“Di Kolaka, masih terjadi guncangan akibat gempa, sehingga bupati telah mengeluarkan surat edaran untuk meliburkan sementara sekolah-sekolah di semua jenjang,” jelasnya.
Dengan meningkatnya kejadian bencana di Sultra, Pemprov menekankan bahwa koordinasi dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam penanganan yang cepat dan efektif.
“Penetapan status ini penting agar kita bisa lebih mudah memobilisasi sumber daya dalam menghadapi keadaan darurat,” tutup Asrun Lio.
Editor: Denyi Risman