Kendari – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto berkoordinasi dengan Kepala Stasiun Meteorologi Sultra Sugeng Widarko dan Kepala Stasiun Klimatologi, Aris Yunatas.
Koordinasi ini sebagai langkah untuk mengetahui pergerakan cuaca di wilayah Sultra dan menyiapkan langkah mitigasinya.
Dari hasil koordinasi dengan Stasiun MKG Sultra, diperoleh beberapa informasi yang penting.
Pertama, Bibit Siklon Tropis akan memberikan dampak signifikan berupa peningkatan kecepatan angin. Kondisi ini akan mempengaruhi peningkatan tinggi gelombang di beberapa wilayah perairan
Kedua, adanya fenomena Super New Moon atau fase Bulan Baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) akan memberikan dampak pada peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya banjir pesisir atau banjir rob di wilayah pesisir Sultra.
Tiga, dari peta streamline menunjukkan bahwa di Sultra terdapat fenomena belokan angin atau Shearline dan adanya pertemuan dua massa udara (Konvergensi). Kondisi ini bisa memicu potensi hujan lebat, disertai angin kencang dan guntur.
Untuk itu, Pj Gubernur berharap adanya perhatian bersama sehingga dapat memitigasi bencana banjir di seluruh jazirah Sultra melalui kesiapan dini dan langkah antisipasinya.
“Para nelayan dihimbau agar memperhatikan info dan prakiraan yang disampaikan BMKG Sultra, termasuk yang bertempat tinggal dan beraktivitas di wilayah pesisir agar selalu waspada,” kata Pj Gubernur.
Pj Gubernur juga menegaskan agar seluruh jajaran meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan langkah antisipasi sehingga dapat mengurangi dampak bencana.
Hal ini diungkap Pj Gubernur saat memimpin rapat bersama Asisten I Sekda, Kadis Kesehatan, Kadis Cipta Karya dan Tata Ruang, Kadis Sumber Daya Air dan Binamarga, Kasatpol PP, Sekretaris Dinas Sosial, serta Sekretaris BPBD, bertempat di Ruang Rapat Gubernur, Jumat, 15 Maret 2024.
Pada rapat tersebut, Pj Gubernur memerintahkan BPBD Provinsi Sultra untuk memitigasi risiko potensi gelombang tinggi yang dapat akibatkan banjir rob dengan berikan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi gelombang tinggi yang dapat akibatkan banjir rob, dan mendirikan pos pantau di titik potensi banjir.
Pj Gubernur juga perintahkan Kadis Sumber Daya Air dan Binamarga agar segera melakukan normalisasi sungai akibat sedimentasi, dan melakukan perbaikan tanggul akibat longsor bekerjasama dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV.
Lebih lanjut, Pj Gubernur juga secara visioner menginstruksikan Kepala Perangkat Daerahnya untuk memiliki quick respon time apabila terjadi bencana banjir rob di Sultra melalui langkah-langkah, yakni Dinas Sosial : penyiapan dapur umum, dan tenda pengungsi. Dinas Kesehatan pendirian tenda darurat, berikan layanan medis, dan siapkan mobil keliling untuk pelayanan kesehatan. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang : penyediaan tandon air bersih di titik-titik potensi banjir.
Untuk BPBD pembuatan tenda pengungsi, pengerahan tangki mobil air, intens koordinasi dengan TNI Polri, segera melakukan assesment dan melaporkan korban terdampak, serta menyediakan toilet portable di tenda pengungsi.
Satpol PP kesiapan personel untuk menolong korban apabila terjadi bencana.
“Mari kita sama-sama siaga dan waspada mengantisipasi fenomena Super New Moon yang dapat akibatkan banjir rob ini. Saya juga menghimbau untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan di saluran air maupun sungai,” tutupnya.
Editor: Muh Fajar