News  

Pelayanan Disdukcapil Muna Barat Banjir Kritikkan di Medsos

Ilustrasi. Foto: Dok. Istimewa.

Muna Barat – Kritik terhadap pelayanan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Muna Barat semakin santer, terutama setelah sejumlah pengakuan warga muncul di media sosial.

Dalam komentar di Facebook terkait berita video viral, beberapa warga meluapkan ketidakpuasan mereka atas pelayanan administrasi kependudukan.

Salah satu pengakuan datang dari Saldin, yang menceritakan pengalaman tidak menyenangkan pada 11 September lalu. Menurutnya, meskipun ia datang sejak pagi untuk mengurus akta kelahiran dan Kartu Keluarga (KK), pelayanannya baru selesai keesokan harinya.

Ia bahkan mengungkapkan bahwa beberapa warga yang datang setelah siang hari atau mengurus via telepon dilayani lebih cepat.

“Saya datang dari pagi sampai kantor hampir tutup, tapi berkas saya belum selesai. Ada yang datang siang atau lewat telepon malah selesai duluan. Staf bilang belum dicetak, lalu bilang belum ditandatangani, padahal sekarang pakai tanda tangan elektronik,” ungkap Saldin, Rabu (25/9).

Saldin mempertanyakan klaim Kepala Disdukcapil bahwa dari 100 warga yang dilayani, hanya 1 atau 2 orang yang merasa tidak puas. Ia merasa angka tersebut tidak mencerminkan kenyataan di lapangan dan meminta agar data survei dari masyarakat dapat dibuktikan.

Ia juga memberikan beberapa saran terkait peningkatan pelayanan, mulai dari pelatihan profesionalisme bagi staf hingga memastikan pelayanan didasarkan pada nomor registrasi, bukan hubungan personal.

“Pelayanan harus adil, siapa yang datang duluan, dia yang dilayani dulu. Jangan utamakan kenalan atau yang mengurus lewat telepon,” katanya.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh beberapa warga lain, seperti Nana yang menegaskan bahwa lebih dari sekadar 1 atau 2 orang merasa tidak puas.

“100 warga yang dilayani, mungkin hanya 1 atau 2 yang tidak puas? Hmm, keliru pak, survei dari mana itu? Banyak sekali yang merasa tidak puas,” tulis Nana.

Sementara itu, seorang warga bernama Aslan menambahkan bahwa alasan jaringan sering digunakan sebagai alasan keterlambatan pelayanan, namun urusan bisa cepat selesai ketika ada imbalan uang.

“Alasan jaringan, haha. Giliran dikasih uang, dua jam selesai,” ungkap Aslan dengan nada sindiran.

Munculnya berbagai keluhan ini menjadi tantangan bagi Disdukcapil Muna Barat untuk segera melakukan perbaikan dan peningkatan profesionalisme dalam pelayanan.

Warga berharap, dengan adanya kritik dan pengakuan ini, pemerintah dapat lebih serius memperbaiki sistem pelayanan publik, terutama dalam hal administrasi kependudukan yang merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat.


Laporan: Denyi Risman

error: Content is protected !!