Kendari – Seorang anak berinisial A berusia 11 tahun di Desa Wawolemo, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tewas terbakar gegerapa bermain bensin atau BBM jenis pertalite bersama teman-temannya.
Korban meninggal dunia pada Jumat (26/5) sekitar pukul 17.00 WITA usai sempat mendapat perawatan intensif di RSUD Konawe.
Kapolsek Pondidaha, IPTU Heru Purwoko, membenarkan peristiwa tersebut saat dikonfirmasi wartawan pada Sabtu (27/5). “Betul, saat ini masih kami tangani,” IPTU Heru.
Heru menerangkan peristiwa nahas yang meninmpa korban terjadi pada Minggu, 11 Mei 2023 sekira sore hari. Saat itu, korban A bersama tiga rekannya yakni B (12), AF (11) dan R (13) sedang menghirup bensin di sebuah gedung Posyandu Desa Wawolemo.
Usai menghirup bensin dalam botol, AF mengatakan bahwa bensin tersebut sudah tidak enak dihirup kalau disimpan hingga esok hari. Sehingga AF menumpahkan bensin tersebut di belakang pintu Posyandu.
Teman korban berinisial R kemudian membakar bensin yang ditumpahkan AF, sialnya api menjalar sampai ke botol bensin yang masih dipegang AF.
Karena panik AF melemparkan botol yang masih berisi bensin tersebut ke jendela, sayangnya botol bensin tersebut mengenai tembok hingga terpental ke lantai hingga mengenai A dan B. A dan B pun ikut terbakar.
“Bensin yang ada di dalam botol terhambur dan mengenai anak A dan B sehingga tubuh anak A dan B terbakar,” jelasnya.
Nyala api yang semakin membesar membuat 4 orang anak yang berada di dalam gedung Posyandu itu menjadi panik dan berusaha untuk keluar gedung melalui pintu.
Pada saat pintu terbuka, AF langsung keluar melewati tubuh R yang saat itu terjatuh saat membuka pintu, kemudian korban yang masih terbakar keluar lewat jendela, sedangkan B keluar melalui pintu.
Atas kejadian itu korban mengalami luka bakar hingga akhirnya meninggal dunia, sedang rekannya B yang juga mengalami luka bakar masih dalam perawatan medis di BLUD RS Konawe.
Pihak Polsek Pondidaha saat ini masih melakukan penyelidikan perihal tragedi yang merenggut nyawa salah satu anak itu.
Editor: Muh Fajar Ragil Ananta