Kendari – Kepala Desa (Kades) Marombo Pantai, Imran Kamal, membantah keras tuduhan yang menyebut dirinya bertemu dengan seorang jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Konawe terkait upaya untuk mengintervensi kasus hukum.
Dia merasa disudutkan oleh pemberitaan yang menurutnya sangat tendensius dan perlu memberikan klarifikasi.
Imran, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut murni kebetulan. Dia mengatakan, saat itu dirinya tengah berada di salah satu tempat umum dan tanpa sengaja berpapasan dengan seseorang yang dikenalnya.
“Pertemuan itu tidak disengaja. Saya kebetulan sedang jalan-jalan, lalu bertemu. Karena saya kenal, saya merasa tidak enak jika tidak menyapa,” jelas Imran, Senin (14/10).
Menurutnya, pertemuan tersebut terjadi dua bulan lalu tanpa ada niat atau rencana sebelumnya. Dia juga menegaskan bahwa orang yang ditemuinya bukanlah jaksa, melainkan staf biasa.
“Ini semua hanya dibesar-besarkan. Saya tidak pernah membuat janji, apalagi terkait kasus hukum. Semua ini dipolitisasi oleh oknum yang ingin menjatuhkan saya sebagai kepala desa,” ungkapnya.
Imran merasa bahwa pemberitaan ini sengaja dibuat untuk merusak reputasinya. Dia menilai tidak masuk akal jika pertemuan yang terjadi di tempat umum dan ramai seperti tempat hiburan digunakan sebagai upaya untuk melakukan suap atau intervensi hukum.
“Tidak mungkin saya membahas hal-hal sensitif di tempat yang ramai. Tuduhan ini jelas tidak berdasar,” tegasnya.
Imran juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang belum terbukti kebenarannya. Ia meyakini bahwa ada pihak-pihak tertentu yang berusaha mempolitisasi kejadian ini demi menjatuhkan dirinya.
“Saya tetap berkomitmen menjalankan tugas sebagai Kepala Desa dengan penuh tanggung jawab dan akan menghadapi semua tuduhan ini dengan terbuka,” pungkasnya.
Editor: Wiwid Abid Abadi