Kendari – Dengan pelaksanaan Pilkada serentak yang semakin dekat, Korem 143/HO telah menyiapkan 3.054 personel untuk memastikan keamanan dan kelancaran pemilihan di seluruh Sulawesi Tenggara.
Langkah ini menunjukkan komitmen kuat TNI dalam mendukung proses demokrasi, di tengah tantangan yang lebih kompleks dari sebelumnya.
Danrem 143/HO Brigjen TNI Wahyu Sugianto menjelaskan bahwa keberhasilan Pilkada serentak ini tidak bisa dicapai tanpa kolaborasi yang solid antara berbagai pihak.
“Peran wartawan juga sangat penting karena mereka memiliki corong untuk menyampaikan bagaimana menciptakan suasana kondusif dalam Pilkada serentak. Media harus bisa menangkal isu-isu menyesatkan dengan menyampaikan fakta yang sebenarnya,” ujar Brigjen Wahyu usai menggelar coffee morning bersama awak media, Jumat (30/8).
Netralitas TNI dalam Pilkada menjadi salah satu fokus utama Brigjen Wahyu. “Netralitas adalah harga mati. Kami tidak terlibat dalam politik praktis. Ancaman hukuman sudah jelas dari Panglima dan Kasat untuk oknum yang tidak netral,” tegasnya.
Dalam persiapan pengamanan, Korem 143/HO mengadopsi strategi yang lebih menyeluruh dibandingkan dengan Pilkada sebelumnya.
“Kami membagi 3.054 personel untuk berbagai tugas seperti patroli, monitoring, dan penempatan satu peleton di KPUD dan Bawaslu. Pada hari H, personel akan disebar di 8.154 TPS,” ungkap Brigjen Wahyu.
Strategi “loncat katak” yang diterapkan memastikan bahwa area-area rawan mendapatkan perhatian khusus, sementara personel lain memantau dan siap merespons situasi darurat.
Brigjen Wahyu menutup dengan harapan bahwa Pilkada ini dapat berjalan lancar, aman, dan tertib, serta melihat perbedaan pendapat sebagai bagian dari proses demokrasi.
“Perbedaan pendapat adalah anugerah dalam proses demokrasi,” tutupnya, menggarisbawahi pentingnya keberagaman dalam diskursus politik.
Persiapan yang matang dan strategi yang diterapkan oleh Korem 143/HO menandakan upaya serius untuk mengatasi tantangan Pilkada serentak dan memastikan bahwa proses pemilihan berlangsung dengan aman dan teratur.
Laporan: Denyi Risman