Baubau – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Baubau, Sulawesi Tenggara, mengambil langkah strategis dengan menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama bagi para narapidana dan pegawai.
Langkah ini ditandai dengan kerja sama resmi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau. Melalui perjanjian yang ditandatangani pada Rabu (2/7), kerja sama tersebut mencakup pemeriksaan menyeluruh dan pelayanan medis berkelanjutan.
Kepala Lapas Kelas IIA Baubau, Tubagus M. Chaidir, menegaskan bahwa layanan ini tidak sebatas formalitas.
Pemeriksaan langsung dilakukan di dalam lapas, mencakup tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, serta konsultasi medis.
“Sasaran layanan meliputi seluruh warga binaan pemasyarakatan dan pegawai lapas,” ujar Tubagus, Kamis (3/7).
Pemeriksaan ini disebut sebagai bentuk deteksi dini terhadap potensi gangguan kesehatan, sekaligus penguatan kesadaran hidup sehat di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
Tak hanya untuk napi dan petugas, layanan ini juga dibuka untuk para pengunjung yang datang membesuk.
“Pengunjung yang datang dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksakan kondisi kesehatannya secara langsung kepada tenaga medis yang telah disiapkan,” tambahnya.
Lebih dari sekadar kegiatan insidental, kerja sama itu dikukuhkan melalui penandatanganan perjanjian bersama Dinkes Baubau.
Ruang lingkupnya meliputi layanan preventif, kuratif, dan kolaboratif, yang menunjukkan komitmen serius dalam perbaikan sistem kesehatan lapas.
Tubagus menyatakan, kolaborasi ini merupakan wujud nyata pendekatan pemasyarakatan yang berorientasi pada pemulihan, bukan semata hukuman.
“Dengan kerja sama ini, kami ingin meningkatkan derajat kesehatan pegawai dan warga binaan. Ini bagian dari pembinaan yang komprehensif,” tegasnya.
Editor: Redaksi
