Pernyataan DPW NasDem Sultra Terima Hasil Pilgub 2024 Didukung Seluruh DPD

Ketua DPD Partai NasDem Konawe, Muttaqin Siddiq. Foto: Dok. Istimewa.

Kendari – DPW Partai NasDem Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyatakan menerima hasil rekapitulasi perhitungan suara Pilgub 2024 yang telah diumumkan oleh KPUD.

Di mana hasilnya, pasangan nomor urut dua, Andi Sumangerukka dan Ir Hugua sebagai pasangan calon dengan peraih suara terbanyak. DPW NasDem Sultra pun secara kelembagaan mengucapkan selamat kepada pasangan peraih suara terbanyak tersebut.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris DPW NasDem Sultra, Tahir Kimi, saat menggelar konfrensi pers pada Senin (9/12) lalu.

Sikap DPW NasDem Sultra yang disampaikan Sekretarisnya, mendapat apresiasi dan dukunga penuh dari seluruh DPD Partai NasDem se-Bumi Anoa.

Hal itu dikatakan oleh Ketua DPD Partai NasDem Konawe, Muttaqin Siddiq, dalam keterangannya yang disampaikan kepada media ini pada Rabu (11/12).

“Bahwa semangat dari pernyatan politik Kakak Tahir Kimi itu adalah untuk menjaga persatuan dan keutuhan serta keberlanjutan pembangunan, demi kepentingan daerah Sulawesi Tenggara yang sama-sama kita cintai dan perjuangkan,” kata pria yang karib disapa Takim ini.

Takim menyampaikan bahwa proses pungut hitung Pilgub yaitu tahapan pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara telah selesai, dan semua pihak telah menyaksikan hasilnya.

Dan hasilnya, kata dia, masyarakat Sultra memberikan amanah kepemimpinan 5 tahun ke depan kepada Andi Sumangerukka dan Hugua.

“Bahwa kemudian ada pernyataan dari Kakak Hartawan, mantan Bendahara NasDem Sultra yang menganggap Pilgub sangat brutal karena adanya salah satu Paslon yang mempertontonkan pelanggaran TSM, dan kemudian akan menggunakan ruang konstitusi MK, ini menandakan Hartawan tidak paham aturan dan mekanisme tentang proses sengketa pemilihan,” ujar Takim.

“Kalau hal yang disampaikannya benar terjadi, kenapa sampai saat ini Bawaslu Sultra sebagai lembaga resmi yang melakukan pengawasan tidak mengeluarkan keputusan tentang hasil temuan terkait pelanggaran proses Pilgub,” sambung Takim.

Yang perlu diingat, lanjut Takim, MK adalah ruang untuk mempersengketakan hasil pemilihan bukan ruang untuk mempersengketakan proses pemilihan. Sengketa proses itu, kata dia, di Bawaslu sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pilkada.

“Malu saya dengan pernyataan Hartawan ini, kok bisa ada kader NasDem buat pernyataan keras tapi tidak dilandasi referensi yang utuh dan tidak dilandasi oleh pemahaman yang jelas tentang aturan Pilkada,” ketusnya.

“Mengenai pernyataan Kakak Tahir agar tak perlu melakukan gugatan ke MK, itu semata-mata demi pertimbangan marwah dan kebesaran Partai NasDem. Kan lucu saja kalau sudah kalah di pemilihan, lalu menggugat ditolak pula, malunya dobel buat kami selaku pengusung,” imbuhnya.

Takim menilai bahwa sengketa hasil yang akan dijukan ke MK nanti akan ditolak. “Saya memastikan bahwa sengketa hasil yang akan diajukan pasti akan ditolak pada sidang pendahuluan MK mengingat Pasal 158 Undang-undang Pilkada mengenai syarat utama bersengketa hasil pemilihan adalah ambang batas perolehan suara,” ungkapnya.

Lalu terkait pernyataan mantan Sekretaris NasDem Kolaka, Sumardin yang menyebut Sekretaris DPW NasDem Sultra, Tahir Kimi tak bekerja untuk memenangkan paslon usungan partai, dan berpihak serta mendukung paslon usungan partai lain pada Pilgub Sultra 2024, menurutnya pernyataan tidak berdasar

“Ini adalah pernyataan yang sifatnya kira-kira, sepihak dan tidak berdasarkan fakta. Kita ini berorganisasi, berpartai dan berpolitik, jangan dilandasi dugaan dan perkiraan, ini bukan cuaca yang setiap saat bisa dikira-kira, mengutip pernyataan Joyce Mitchell politik itu merupakan suatu pengambilan keputusan secara kolektif dan sebagai kader NasDem, kita semua tanpa terkecuali wajib tunduk dan patuh pada keputusan kolektif DPP Partai NasDem dan saya berani bersaksi karena telah menyaksikan sendiri, Kakak Tahir sebagai pentolan DPW NasDem Sultra dan juga kami secara keseluruhan di kabupaten kota selaku kompatriot Partai NasDem di daerah se Sultra telah mencurahkan segala daya dan upaya untuk memenangkan usungan Partai Nasdem,” ungkapnya.

“Bahwa hasilnya kemudian tidak sesuai harapan, kita kembalikan ke rakyat, sebagai pemegang mandat penuh atas pilihannya,” ungkapnya.

Menurut Takim, Sumardin tidak boleh mengeluarkan pernyataan sesat yang menyesatkan, menimbulkan multi tafsir, dan menjadi fitnah serta merusak martabat dan kehormatan diri sesama kader Partai NasDem.

“Olehnya itu saya minta Kakak Sumardin untuk membuat pernyataan maaf kepada Kakak Tahir atas pernyataan yang telah dikeluarkannya,” tegasnya.

Lalu terkait pernyataan Pendiri NasDem Muna Barat, Abbas, yang mengeluarkan statemen memastikan mesin Partai NasDem tak bekerja untuk memenangkan Paslon usungan NasDem di Pilgub Sultra.

Takim menyampaikan agar jangan saling melemparkan kesalahan atas hasil pilgub, yang benar adalah lakukan evaluasi bersama-sama, yang kurang diperbaiki, yang lemah dkbenahi, yang lesu dimotivasi, yang jauh dirapati untuk mempersiapkan diri dalam kontestasi berikutnya.

“Saya serta seluruh pengurus DPD NasDem se-Sultra sangat keberatan dengan peryataan Kakak LK Abbas bahwa mesin Partai NasDem tak bekerja untuk memenangkan Paslon usungan NasDem di Pilgub Sultra. Kami semua pengurus dan kader Nasdem di kabupaten kota sudah berdarah-darah di lapangan untuk memenangkan usungan Partai NasDem, lalu kemudian hari, ada pernyataan beraroma dusta yang merusak marwah NasDem dan menghilangkan penghargaan pada kader Nasdem seperti ini, sungguh membuat hati kami sebagai manusia biasa sangat tersakiti,” katanya.

“Dan kami semua selaku fungsionaris pengurus DPD Partai NasDem se-Sulawesi Tenggara sangat terpukul karena pernyataan tersebut dikeluarkan oleh sesama kader apalagi beliau tercatat sebagi pendiri Partai NasDem Muna Barat,” imbuhnya.

Takim juga mengutip kalimat Socrates bahwa politik adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mewujudkan kebaikan bersama atau menciptakan kesejahteraan bersama, memaknai ucapan bijak Socrates tersebut Takim menyampaikan ucapan selamat kepada Andi Sumangerukka dan Hugua sebagai mandatris rakyat dalam Piemilihan Gubernur Sultra 2024.

“Poses politik telah berlangsung dan hasilnya juga sudah diketahui, mari percayakan ASR-Hugua untuk melakukan Pembangunan berkelanjutan di Bumi Anoa ini. Mari kita mendoakan agar ASR-Hugua diberikan kesehatan, kekuatan dan keteguhan hati dalam menjalankan tugas kepemimpinannya nanti, adapun tugas kita semua sebagai masyarakat Sultra adalah memastikan seluruh program yang dituangkan dalam visi-misinya ketika mendaftar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra bisa dilaksankan dengan paripurna  dan menyeluruh, bukan hanya sebatas slogan dan janji kampanye saja,” ungkapnya.

Tugas kita selanjutnya, kata Takim, yaitu semua elemen secara bersama-sama harus secara aktif melakukan pengawalan agar seluruh program pembangunan pemerintahan ke depannya tidak menyimpang dan tidak ada praktik korupsi, kolusi dan nepotisme di dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pemeriksaan seluruh program tersebut nantinya.

“Walahu a’lam bishawab, Wallahu a’lam bimuradi alaa kullu hal, sebagai Masyarakat Sultra mari kita berusaha melakukan yang terbaik untuk mengawal kepemimpinan ASR-Hugua dan hasilnya kita semua berpasrah menyerahkannya kepada Allah sebagai yang Zat paling berkuasa semoga kepemimpinan ASR-Hugau diberkahi oleh Allah SWT,” pungkasnya.


Editor: Denis Risman

error: Content is protected !!
Exit mobile version